tag:blogger.com,1999:blog-21829661526309906182024-03-13T07:38:29.091-07:00gabresabreGabrella Sabrinahttp://www.blogger.com/profile/06362017803805409014noreply@blogger.comBlogger146125tag:blogger.com,1999:blog-2182966152630990618.post-35440190896646911092016-03-22T00:58:00.001-07:002016-03-22T01:01:58.534-07:00IM MOVE ON!Teman-teman yang baik hati,<br />
<br />
<br />
<br />
Saya tidak menghilang dari peredaran, saya lebih banyak melakukan aktivitas mengetik sambil berpikir di <span style="text-align: center;">https://gabresabre.wordpress.com/.</span><br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://3.bp.blogspot.com/-bZlMO9PBvuY/VvD6xrynXUI/AAAAAAAAAfk/-QsPRXHIf6wJDESKego1T-Pskq2mFop7A/s1600/GRAVITY%2BAND%2BTIME.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="89" src="https://3.bp.blogspot.com/-bZlMO9PBvuY/VvD6xrynXUI/AAAAAAAAAfk/-QsPRXHIf6wJDESKego1T-Pskq2mFop7A/s320/GRAVITY%2BAND%2BTIME.png" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="text-align: start;">https://gabresabre.wordpress.com/</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="text-align: start;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="text-align: start;"><br /></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="text-align: start;"><br /></span></div>
<span style="text-align: center;">Silahkan berkunjung dan berkomentar . </span><span style="text-align: center;">See you when I meet you!</span><br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<div style="text-align: right;">
Love and hugs for humanity, </div>
<div style="text-align: right;">
<br /></div>
<div style="text-align: right;">
Gabrella Sabrina</div>
<br />Gabrella Sabrinahttp://www.blogger.com/profile/06362017803805409014noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2182966152630990618.post-22186782811830301912015-05-26T21:45:00.000-07:002015-05-26T21:49:33.777-07:00Kata Berasa, "Ber-asa"<b>Ada beberapa kata di dunia ini yang tak dapat diucapkan, bukan tidak mau tapi tidak sanggup diucapkan karena manusia terlalu takut terhadap reaksi dari kata yang diucapkannya dengan menggunakan mulutnya dan otaknya-meski terkadang kata yang terucap hanya lewat cepat melalui saraf otak. </b><br />
<br />
Bahasa verbal terkadang tidak lagi memiliki makna yang persis sama dengan apa yang dirasakan hati. Kata itu cinta? Tidak selamanya cinta, bisa saja kesedihan mendalam, rasa pedih di hati, atau mungkin suatu rasa yang belum jelas atau ada di kamus kosakata hingga pada akhirnya rasa tidak bisa menjadi suara yang juga bisa dipahami oleh orang lain.<br />
<br />
Orangtua saya mendidik saya agar mengetahui kosakata Bahasa Indonesia dan Inggris (sedikit Mandarin yang pada hingga kini bahkan sudah terlupakan) agar saya paham proses yang terjadi di dunia ini. Terima kasih atas usaha kalian :)<br />
<br />
Ada suatu waktu yang membuat saya muak memahami bahasa karena artinya berbeda bagi saya dan lawan bicara saya karena kebudayaan, kebiasaan, tingkat pendidikan atau sebagainya. Mungkin sebagian orang memilih untuk membiarkan waktu berlalu, tapi apakah yakin rasa yang tak sempat terucapkan dan didengar oleh subjek akan hilang begitu saja? Kalau pengalaman saya TIDAK. Ketika ada suatu pemicu misalnya barang, nada lagu, suasana bahkan hanya sinar teram temaram bisa membuat rasa itu muncul- bahasa gaul sekarang : galau, dan meninggalkan kekecewaan karena kamu tidak pernah mengungkapkan kata berasa tersebut dalam suatu ungkapan verbal.<br />
<br />
Sedih tentunya ketika kamu tahu rasa itu seperti apa, tapi kamu tidak pernah merubah rasa itu menjadi suatu tindakan positif misalnya mencoba mengungkapkannya. Sedih.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-9bgfQvxEpRs/VWVM1XwxwUI/AAAAAAAAAb0/O9olQNpCfvU/s1600/25925ed4a413fbde6b546ac064b14978.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://4.bp.blogspot.com/-9bgfQvxEpRs/VWVM1XwxwUI/AAAAAAAAAb0/O9olQNpCfvU/s320/25925ed4a413fbde6b546ac064b14978.jpg" width="228" /></a></div>
<br />Gabrella Sabrinahttp://www.blogger.com/profile/06362017803805409014noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2182966152630990618.post-71808695605836436812015-05-15T01:02:00.004-07:002015-05-15T01:03:09.329-07:00InformasiMungkin segala kebiasaan yang menjadi tradisi di masyarakat Indonesia terjadi karena kurangnya pengetahuan (kurang baca? kurang waktu? gak punya prioritas buat mencari tahu?). "Siapa yang wajib memberikan informasi?" pertanyaan ini sering melintas dalam pikiran saya. Saat ini saya dapat menjawab : "Pihak yang punya kewajiban memberi informasi adalah negara dan media massa. Perlu digaris bawahi kalau meski informasi uda disediakan masyarakat juga harus aktif mengakses, harus mau tahu, harus banya protes kalau info yang hadir gak berguna atau ditunggangi kepentingan sekelompok orang. Namanya negara demokrasi yah mungkin harus mengikuti kaum mayoritas, tapi media massa harus memberi ruang ke kaum minoritas juga- itu wajib"<br />
<br />
Hal yang membuat saya kecewa adalah media televisi terutama yang dimiliki swasta cenderung mememntingkan sisi rating - tidak bisa dipungkiri jika tujuan media swasta juga mencari keuntungan, Begitu saya nyalain TV isinya sinetron manusia yang berubah jadi hewan, acara musik yang celetukan presenternya banyakan menghina daripada mendidik, infotainment yang mengotak-atik pernikahan artis, dan sebagainya. Saya sadar membuat acara yang menarik dan mendidik sulit tapi sepertinya masyarakat juga harus dipaksa dengan informasi yang mendidik ketimbang menghibur. Saya juga sempat mikir kayaknya di TV perlu ada sosialisasi tentang jaminan sosial misalnya acara yang mensosialisasi jaminan kesehatan. sekolah gratis, cara mengurus kartu identitas tapi dibungkus dengan cara yang menghibur saya yakin orang kreatif bisa membuat acara yang berisi informasi berisi kepentingan untuk masyarakat luas menjadi menarik. Atau pemerintah bisa menyediakan acara khusus sosialisasi jaminan sosial? *Kalau ada teman yang baca dan bekerja di media massa boleh loh brainstroming gimana membungkus acara sosialisasi jaminan sosial jadi menarik*<br />
<br />
Saya sendiri bukan tipe manusia yang rajin baca buku (kecuali sebelum ujian). Sejak SD setiap ulangan pasti menghafal dan rasanya males. Tapi semenjak SMP dan SMA saya sadar tujuan saya membaca bukan buat menghafal saja tapi mengerti dan merealisasikannya di kehidupan nyata. Awal tahun ini saya juga mulai rutin belanja buku baru entah tentang motivasi, sejarah, atau sastra 'yang agak berat'. Saya sengaja memaksa diri buat baca buku yang udah saya beli sampai saat ini bisa dirata-rata saya cuma baca 3 buku sebulannya, itu sudah termasuk cerita fiksi hhe...<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-uDSZRFl8qh0/VVWn9uqhzMI/AAAAAAAAAbY/LtGCGDr_SXc/s1600/9b97b549138b29b3bed5a707d0086f6f.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://4.bp.blogspot.com/-uDSZRFl8qh0/VVWn9uqhzMI/AAAAAAAAAbY/LtGCGDr_SXc/s320/9b97b549138b29b3bed5a707d0086f6f.jpg" width="201" /></a></div>
Tapi menurut pendapat saya yang orang yang cerdas itu bukan cuma orang yang baca buku tapi orang yang paham makna tulisan yang dia baca kemudian mengaplikasikan nilai-nilai positif dari apa yang dia baca sehingga berpengaruh bagi masyarakat luas. Beneran deh rasa ingin tahu itu mungkin harus dipaksakan dan pasti akan ada hasilnya dari rasa tahu itu.<br />
<br />
Menurut beberapa perbincangan saya dengan orang-orang yang sering membaca (bahkan mereka gak menyebutkan hobi mereka membaca), saya dapat merasakan perbedaan antara orang yang cerdas dengan orang yang sok cerdas yaitu SIKAP (entah itu rasa toleransi, tanggung jawab, cara mereka menyelesaikan masalah, cara mereka mengkritik orang lain, hingga cara mereka saat berdiam diri).<br />
<br />
Saya kagum dengan orang-orang yang ingin tahu dengan cara positif seperti membaca (tentunya dari sumber yang terverifikasi dan sudah ada izin - atau bahkan tulisan kreatif) . Semoga rasa ingin tahu saya juga terus ada dengan banyak belajar seperti mereka.<br />
<br />
<br />
<br />Gabrella Sabrinahttp://www.blogger.com/profile/06362017803805409014noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2182966152630990618.post-65958659601141311562015-04-21T04:11:00.001-07:002015-04-21T21:08:53.895-07:00Perempuan?Menjadi perempuan merupakan hal yang menyenangkan sekaligus mencengangkan mungkin ini menurut saya secara pribadi.<br />
<div>
<br /></div>
<div>
Dimulai ketika saya bertanya pada diri sendiri : kenapa ya saya terlahir sebagai perempuan?</div>
<div>
Jujur dalam hati saya ada sedikit rasa cemburu kepada laki-laki, mereka bebas pulang malam tanpa rasa takut 'dijahili' oleh perempuan, apa karena saya perempuan maka saya menjadi takut?</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Sekarang saya masih mencari jawabannya, mungkin semua tergantung pada pribadi masing-masing.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Jika kamu perempuan yang membaca- kita boleh jadi perempuan yang hingga saat ini dicap sebagai kaum lemah-tapi saya rasa tidak semua perempuan kan?</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Tergantung kamu mau menjadi apa, apa yang kamu lakukan untuk merombak semua pemikiran lama bahwa perempuan kaum yang lemah (entah lemah secara fisik atau mental). Saya pernah melihat ada perempuan yang sengaja membuat dirinya lemah dia menikah, berhenti dari pekerjaan, mengurus anak, menuruti kata suami, dan melupakan cita-citanya. Seakan setelah menikah hidupnya tidak berkembang, mungkin dari luar dia hidup bahagia. Dia merawat anaknya dengan baik, setiap bulan berkumpul bersama teman-teman untuk arisan, tetapi suatu saat dia menangkap basah suami berselingkuh dan dia hanya terdiam tidak berani bertanya karena takut bercerai karena semua cinta dan kemampuannya telah diberikan seluruhnya pada suami. Entah mengapa dari satu contoh perempuan itu membuat saya melihat apakah perempuan memang seharusnya diam dalam kegelapan.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
<br /></div>
<div>
Untungnya saya juga melihat contoh lain kalau perempuan yang berumah tangga juga dapat berdaya dan mandiri sekalipun dia hanya ibu rumah tangga tapi dia memiliki ketegasan dan mau berusaha dengan membuka usaha- Ibu saya. Untungnya dalam hidup ini saya berkesempatan mendapat pelajaran yang positif dan negatif dari orang-orang di sekeliling saya.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
<br /></div>
<div>
"Kan lu tau kalo cewe itu suka <i>insecure ," </i>ungkap salah seorang teman saya.</div>
<div>
Memang benar sih kalau menurut saya. Perempuan secara psikologi memiliki banyak kekhawatiran dalam hidupnya kalau bisa ditelusuri dan dinyatakan kekhawatiran perempuan itu juga bisa jadi salah satu faktor kalau negara kurang menyediakan rasa aman dan nyaman pada perempuan. </div>
<div>
<br /></div>
<div>
Tapi yah sekali lagi tergantung perempuannya. Saya sendiri terkadang suka khawatir tapi saya masih percaya pada kebaikan hati dan kemampuan saya sendiri sehingga pada akhirnya rasa khawatir bisa hilang.Misalnya takut pulang malam, berhubung kantor saya di daerah selatan-Ps.Minggu sedangkan rumah saya di seatan juga sih-Tangerang Selatan akses transportasi masih oke apalagi kantor dekat dengan stasiun kereta kalau pulang di atas jam 9 pun masih oke karena kereta masih ada sampai jam 11 malam (Terima kasih Tuhan) KRL Indonesia juga sudah menyediakan gerbong khusus perempuan, taip yah kalau sudah malam-lewat jam 8 biasanya kereta udah sepi. Tapi yah saya gak ada takut-takutnya, yang saya takut cuma ketiduran di kereta gegara AC kereta super adem dan situasi sepi mendukung kenyamanan buat tidur...zzz! </div>
<div>
<i><br /></i></div>
<div>
Tapi di sini saya bukan hanya melihat sisi positif - tergantung mental perempuannya, negara dan masyarakat secara luas juga harus turut menciptakan rasa aman terhadap semua perempuan (termasuk sesama perempuan) mungkin misalnya jangan mau dimadu--ehmm... menurut saya sih ya ini bisa dibilang kesetiakawanan sesama perempuan. Bukan hanya karena agama tertentu yang memperbolehkan laki-laki memiliki lebih dari satu istri tetapi ya tergantung perempuannya juga jangan mau dimadu karena zaman juga sudah berubah toh. Setahu saya dulu poligami terjadi karena banyak perempuan yang menderita dan tidak bisa melindungi diri ( nah dari dulu uda ada stigma perempuan gak bisa melindungi diri ya?) karena para suami meninggal di medan perang. Makanya dulu ada laki-laki yang mempersunting lebih dari 1 perempuan. Nah berarti yang harus ditentang yah poligami karena selingkuh hati kali ya.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<br /></div>
<div>
<div style="text-align: center;">
SELAMAT HARI PERJUANGAN PEREMPUAN!</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-1HH8jao-AMs/VTcevlXwwVI/AAAAAAAAAa4/jl7nwGs_wl8/s1600/b2fab5c7803ebf03cf6b011381d04ce4.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-1HH8jao-AMs/VTcevlXwwVI/AAAAAAAAAa4/jl7nwGs_wl8/s1600/b2fab5c7803ebf03cf6b011381d04ce4.jpg" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br /></div>
<div>
<i><br /></i></div>
<div>
<i><br /></i></div>
<div>
<i><br /></i></div>
Gabrella Sabrinahttp://www.blogger.com/profile/06362017803805409014noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2182966152630990618.post-34032518977000601602015-04-13T22:07:00.002-07:002015-04-13T22:08:54.621-07:00Terbang di antara hidup dan matiMungkin kebanyakan orang menyukai bepergian dengan pesawat, termasuk saya.<br />
<div>
Menyenangkan karena saya bisa melihat kota tempat saya tinggal dari atas mengecil..kecil..kemudian hilang ketika saya berada di pesawat dengan ketinggian tertentu. </div>
<div>
<br /></div>
<div>
Mungkin untuk kasus yang dialami oleh M.S.A. juga serupa dia menyukai bepergian dengan pesawat (plus gratis, plus bahaya) namun cara yang ditempuh terlalu unik karena dia memilih untuk menyelinap di ruang roda pesawat - tentunya secara sembunyi-sembunyi. Ide menakjubkan plus gila itu katanya didapatkan dari membaca dan beragam informasi di internet. Luar biasa hebat teori dan praktik yang dia lakukan hingga bisa selamat. M.S.A. dikabarkan berani menyelinap di ruang roda pesawat salah satu penerbangan komersil dari Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru hingga sampai di apron Bandara Soekarno-Hatta karena ingin melihat kota kelahirannya, Jakarta serta ingin bertemu presiden.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Benar-benar niat yang luar biasa hingga menghiraukan keselamatan jasmani sendiri. Mungkin dari sisi kesehatan psikologis dia dinyatakan sehat karena tidak megalami gangguan kejiwaan. Menurut saya hal tersebut benar adanya karena si pelaku telah merencanakan dan mempelajari cara menyelinap di ruang roda pesawat.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Perilaku yang terencana tersebut tidak dapat digolongkan dalam pembajakan emosi. Menurut buku yang saya baca Emotional Intelligence oleh Daniel Goleman mekanisme pembajakan emosi terjadi hanya dalam dua belas milidetik-lebih cepat dari kedipan mata. Pembajakan emosi hanya terjadi secara seketika/otomatis tanpa didasari logika orang yang bersangkutan sebagai tanggapan atau respon terhadap suatu keadaan yang bersifat emosional-memang benar keinginan dia untuk bertemu dengan Presiden Jokowi namun seperti yang sebellumnya saya tulis hal tersebut terencana.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Pembajakan emosi ini bisa jadi karena manusia berevolusi untuk melakukan sesuatu karena adanya rangsangan dari luar dirinya sehingga manusia tersebut menanggapinya begitu cepat, namun sayangnya hanya emosi yang digunakan - logika terabaikan (entah secara sengaja atau tidak-tapi saya lebih setuju jika ini digolongkan dalam jenis penyakit- seperti serangan jantung ringan jika tidak diobati/terapi bisa berbahaya). Setelah kejadia pembajakan emosi manusia tersebut tidak menyadari apa yang dia perbuat. Kalau tidak salah ingat- tetap saja pembajakan emosi ini akan dianggap bersalah dalam penyelidikan dalam kasus hukum, kenapa pembajakan emosi bisa terjadi. </div>
<div>
<br /></div>
<div>
OK tulisan ini mulai tidak fokus, kembali lagi ke kasus terbang di antara hidup dan mati. Kasus 'penumpang' di ruang roda bukan pertama kali terjadi di Indonesia, sebelumnya pernah terjadi pada tahun 1981 dan 1997. Dari beberapa koran yang saya baca tanggung jawab mengenai keamanan bandara dan pesawat ini berada di tangan PT Angkasa Pura II serta perusahaan penerbangan terkait.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Apalagi yang bisa dilakukan jika sudah terjadi? Untung saja pelaku penyelinapan alis 'penumpang gelap' ini masih dilindungi Tuhan (saya masih bingung memang seberapa luas ruang roda pesawat sehingga si penyeinap masih hidup tanpa tergilas ketika roda masuk kembali saat pesawat sudah terbang? Atau memang roda memang tetap berada di luar ketika pesawat sudah terbang?). Semoga di masa depan tidak ada orang nekat atau terlalu berniat yang melakukan penyelinapan lagi , pengawasan seperti pagar di sekeliling landasan terbang dalam kondisi yang aman dan baik - mungkin perlu dialiri listrik? dibuat tembok tinggi? atau di pasang kamera pengawas di ruang roda pesawat? atau selalu ada petugas patroli yang memeriksa keadaan pesawat sebelum terbang meninggalkan landasan? dan sebagainya, semoga tugas pemerintah serta otoritas bandara berjalan baik serta adanya kesadaran masyarakat yang tinggi agar tidak ada lagi kejadian semacam ini. Amin!</div>
<div>
<br /></div>
<div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-TiLk28OFZTQ/VSygjNxm2II/AAAAAAAAAak/OkDHOp-95AI/s1600/23c365f6af44dd8272a6b5fd1d1f9938.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-TiLk28OFZTQ/VSygjNxm2II/AAAAAAAAAak/OkDHOp-95AI/s1600/23c365f6af44dd8272a6b5fd1d1f9938.jpg" height="320" width="160" /></a></div>
</div>
<div>
<br /></div>
<div>
</div>
Gabrella Sabrinahttp://www.blogger.com/profile/06362017803805409014noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2182966152630990618.post-31099665154430719732015-04-01T03:21:00.001-07:002015-04-07T02:34:24.251-07:00Semoga fokus<div style="text-align: center;">
<span style="color: blue;"><b>YEAY!</b></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="color: blue;"><b>First April I love you!</b></span></div>
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-opE-U-JfDl0/VSNaO4DDqVI/AAAAAAAAAXY/3qXX6GgPc64/s1600/e913c8a3adf9aa12f79b7a930e5d9166.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-opE-U-JfDl0/VSNaO4DDqVI/AAAAAAAAAXY/3qXX6GgPc64/s1600/e913c8a3adf9aa12f79b7a930e5d9166.jpg" height="400" width="320" /></a></div>
<br />
Bukan karena ada acara iseng sejenis April Mop (bener gak sih nulisnya?)<br />
<br />
<br />
Kerena sejak berjalannya waktu di tahun 2015 ini, yang bisa dibilang kegiatan saya gak normal dan kurang menghasilkan (karena gak punya kerja <i>full time </i>kerjanya bangun siang, nonton, belajar TPA/Inggris, nonton bioskop, gossip, ngetik ide abstrak). Walau sempat mempersiapkan siaran di salah satu stasiun radio hits di Tangerang yang notabene merupakan impian yang tampaknya tak kunjung saya seriusi-karena pada akhirnya saya resign (lagi) dengan mempertimbangkan efisiensi waktu dan hati. Saya tahu kekurangan saya yang sangat berbahaya adalah gak pernah fokus dan selalu 'ya udalah' semoga kali ini dengan adanya kesempatan dan kerja keras saya berhasil meraih impian yang lebih tinggi.<br />
<br />
April ini resmi punya kerjaan yang saya senangi - saya merasa otak terdongkrak kembali karena belajar dan bekerja tentang hal yang menurut saya berguna bagi nusa dan bangsa (semoga!). Pastinya butuh usaha lebih untuk menuju jalan yang lebih terang, harus lebih rajin baca undang-undang, lebih menganalisis hak dan kewajiban, dan pastinya konsisten membela hak asasi manusia. Semoga banyak peluang yang bisa saya ambil dan saya kembangkan untuk masa depan saya dan negeri saya.<br />
<br />
Selama ini saya iri melihat teman-teman sejurusan saya yaitu Ilmu Komunikasi khususnya Jurnalistik yang benar-benar fokus pada apa yang mereka suka atau 'terlanjur sukai' yaitu dunia jurnalistik entah mungkin menulis, menerjemahkan, jadi tim kreatif di stasiun televisi, jadi kuli bidik, jadi <i>account executive</i>, jadi kameramen, atau apapun yang masih berkaitan dengan media massa. Mereka yang bekerja di media massa punya karya yang jelas entah itu dibaca, didengar, atau ditonton orang banyak, bukan iri karena nama mereka tercantum dalam hasil karya saja tapi hasil kerja keras mereka membuat orang lain tahu akan suatu informasi dan bisa jadi hiburan, bertemu berbagai macam jenis manusia, serta berpetualang sambil bekerja. Meski mungkin secara finansial mungkin pengorbanan waktu, tenaga, dan pikiran mereka gak sebanding dengan gaji yang mereka hasilkan tapi secara pengalaman dan koneksi mereka kaya, terutama yang bikin iri adalah mereka kerja dengan <i>passion</i>.<br />
<br />
<br />
Semoga keputusan sesuai passion ini akan membuat saya fokus dengan masa depan! Amin..<br />
<br />
<br />Gabrella Sabrinahttp://www.blogger.com/profile/06362017803805409014noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2182966152630990618.post-54276540373772802422015-03-28T11:57:00.002-07:002015-04-06T21:20:25.078-07:00Home<br />
<br />
<span style="color: blue;">Merupakan tempat dimana ada rasa bahagia dan kebersamaan dengan mengabaikan segala perbedaan. Suatu tempat dimana kamu akan pergi namun pasti akan kembali lagi.</span><br />
<span style="color: blue;"><br /></span>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-l2p-jEYierw/VSNamvVXE_I/AAAAAAAAAXg/W90Jrvv44mE/s1600/06a10320cd95ccc92470b1570f5c00ba.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-l2p-jEYierw/VSNamvVXE_I/AAAAAAAAAXg/W90Jrvv44mE/s1600/06a10320cd95ccc92470b1570f5c00ba.jpg" height="320" width="219" /></a></div>
<span style="color: blue;"><br /></span>
<br />
Sebelumnya hari Jumat kemarin saya sempat secara random, absurd, dan spontan ke bioskop untuk nonton film Home yang merupakan film animasi - pengisi suaranya Rihanna & JLo. Film tentang invasi alien yang suka kabur dari kenyataan ini seru. banyak pelajaran yang bisa diambil dari nonton sebuah film. Tapi bukan ini fokusnya.<br />
Back to the focus.<br />
<br />
Saya percaya sebagai manusia kita punya dua rumah. Bukan berarti satu rumah orangtua dan satu lagi rumah sendiri / indekos / konyrakan / memang secara harafiah punya dua rumah - maksud saya adalah rumah di dunia dan rumah di akhirat.<br />
<br />
Semoga kedua rumah tersebut benar-benar membuat saya merasa damai dan merasakan cinta ;)<br />
<br />
Banyak orang yang akan meninggal dan muncul manusia baru - gak bisa dihindari karena itulah siklus kehidupan.<br />
<br />
Hari ini saya belajar dari dua manusia yang dipanggil Allah karena saya tahu mereka dipanggil lebih dahulu dibanding saya karena kebaikan mereka dan saya ikhlas.<br />
<br />
Orang pertama adalah nenek jauh (adik nenek langsung saya). Nenek sudah lama sakit hampir satu tahun dia hanya terbaring di tempat tidur. Meski gak sampai 10 kali saya mengunjungi beliau tapi beliau ingat saya dan selalu tersenyum kalau dipijat kaki atau tangannya. Yang saya ingat terakhir kali mengunjungi beliau saat masih hidup adalah dia terkulai lemah di tempat tidur sambil menonton acara tv.<br />
Saya hanya bisa memijat kaki beliau meski gak tahu pasti apa beliau bisa merasakan pijatan tersebut karena penyakit stroke telah menyerang sebagian tubuhnya. Selagi memijat saya mendengar tante saya membujuk, "nek.. Makan ya? Biar bisa manjat genteng lagi, biar bisa melalak lagi ke Medan" . Saya mendengarnya hampir ketawa dan dalam hati berkata preman betul ini nenek sampe manjat genteng dan jalan-jalan sendirian ke Medan. Saya sadar betul hanya beliau nenek terakhir yang saya punya di dunia- nenek & datuk dari mami dan oma & opa dari papi sudah meninggal terlebih dahulu.<br />
Ketika dikabari bahwa beliau meninggal rasanya lebih sedih ketimbang waktu ditinggal nenek dekat.<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-UHLLinQynWg/VSNa90dtCcI/AAAAAAAAAXo/HuOaWbdW2R0/s1600/8823f869e775f5be857a3a979a89908c.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-UHLLinQynWg/VSNa90dtCcI/AAAAAAAAAXo/HuOaWbdW2R0/s1600/8823f869e775f5be857a3a979a89908c.jpg" height="400" width="266" /></a></div>
<br />
<br />
Orang jauh kedua yang meninggal dan saya turut sedih yaitu Olga S. Beliau salah satu komedian dan presenter kondang Indonesia untuk mengapresiasi karya beliau jujur saya biasa saja tidak sampai jadi fans fanatik tapi yang benar-benar buat sedih adalah kebaikan dan keikhlasan hati beliau untuk memperhatikan dan berbagi dengan kaum yang kurang mampu. Jarang saya lihat ada entertainer yang punya jiwa kemanusian sebesar kak Olga. Bisa dilihat saat pemakaman beliau banyak orang yang mengiringnya ke tanah kubur untuk berpamitan dan berdoa untuknya.<br />
<br />
Dari kedua orang tersebut saya belajar banyak Tuhan memanggil hambanya yang tersisksa agar mereka terbebas dari penderitaan berkepanjangan. Mungkin benar kata orang orang baik biasanya hidupnya gak akan menderita berkepanjangan.<br />
<br />
Semoga mereka menemukan rumah indah yang uda mereka persiapkan sedari mereka hidup di dunia pertama ini. Semoga semua orang yang telah meninggal menemukan rumahNya dan hidup damai dengan cinta yang mereka tabur semasa masih hidup.<br />
<br />
<br />Gabrella Sabrinahttp://www.blogger.com/profile/06362017803805409014noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2182966152630990618.post-81338049825497348072015-03-25T09:42:00.003-07:002015-04-06T21:21:48.548-07:00tak samaKau berjalan tertatih<br />
Biarlah<br />
Jika kau yakin<br />
Syaraf dan hasrat mendaki<br />
<br />
<br />
Ketika kamu berbalik<br />
Mereka terlihat kecil<br />
Tataplah kedepan<br />
Mereka terlihat lebih kecil<br />
<br />
Tak usah kau hiraukan<br />
Semua jalan memang sempit<br />
Apa yang kau usung berat<br />
<br />
Jika menyerah sekarang ...<br />
<br />
Apa artinya mereka yang di belakang?<br />
<br />
Singa mengaum<br />
Ular mematuk<br />
<br />
Ketika tertatih lagi<br />
Kau harus tahu<br />
Dunia tak lagi sama<br />
<br />
Materi yang kau hirup tak lagi sama<br />
Lahan yang menghampar tak lagi sama<br />
<br />
Kita hanya manusia yang terlihat kecil di mana pun Dia melihat<br />
<br />
Mungkin tugas kita membuatNya jera dengan kehadiran kita<br />
<br />
Ya kita berandal<br />
Suatu saat kita seperti bayi<br />
<br />
Ketika sadar, kita tak lagi sama<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-4DluNPzs464/VSNbTc0zzyI/AAAAAAAAAX0/6QbjKgByMqE/s1600/c1360492e749024122eb370f0a745ac0.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-4DluNPzs464/VSNbTc0zzyI/AAAAAAAAAX0/6QbjKgByMqE/s1600/c1360492e749024122eb370f0a745ac0.jpg" height="400" width="205" /></a></div>
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />Gabrella Sabrinahttp://www.blogger.com/profile/06362017803805409014noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2182966152630990618.post-76976033126464406422015-03-08T09:42:00.001-07:002015-04-06T21:23:28.038-07:00Old memoriesPernah mikir gak kalo otak manusia bisa diganti-misalnya ingatan yang dianggap jelek dibuang?<br />
<br />
Hmm.. jujur kemarin gw kepikiran tapi kayaknya justru gak bagus buat masa depan manusia kan? Karena dari semua ingatan bahkan yang jelek manusia bisa belajar.<br />
<br />
Habis nonton Cheppie, robot yang bisa 'merasa' yang diciptain sama 'Mr. Alway Smart ' Dev Patel cukup menghibur dan bisa dijadiin inspirasi kalau sebenernya yang diwariskan oleh manusia pertama-nenek moyang manusia 'purba' yah sebenarnya pengalaman. Dari pengalaman yang indah, menyenangkan, berhasil dan positif lainnya sampai ke pengalaman yang menyedihkan, kehilangan, kecewa dan negatif lainnya.<br />
<br />
So we must always say thanks to our old memories so we can remember and survive in the future!<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-AfFwQ8WTNQE/VSNbuUDTTXI/AAAAAAAAAYA/skL4_DQQhy8/s1600/eda90b891b198c0a0d9d8bdd48ad5f1b.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-AfFwQ8WTNQE/VSNbuUDTTXI/AAAAAAAAAYA/skL4_DQQhy8/s1600/eda90b891b198c0a0d9d8bdd48ad5f1b.jpg" /></a></div>
Gabrella Sabrinahttp://www.blogger.com/profile/06362017803805409014noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2182966152630990618.post-8813766817184707982014-12-19T00:07:00.000-08:002015-04-06T21:27:20.581-07:00Mimpi siang bolongHai hujan, saya tahu kamu hadir bukan untuk menyapu seluruh mimpi yang membuat saya menangis.<br />
Bukan karena mimpi yang tidak terwujud, mimpi tadi terlalu indah dan saya berharap itu terjadi.<br />
Sayangnya banyak orang berkata, bila mimpi akan berkebalikan dengan kenyataan.<br />
<br />
Di sana semua yang anehnya bukan dari perspektif saya malah saya rasa itu adalah saya.<br />
Seorang perempuan sedang duduk di batu besar sedang melukis dan merajut dengan bahagia, beberapa meter darinya ada sebuah rumah dari kayu berwarna biru muda dengan sentuhan putih sebagai garis penegas bahwa rumah itu memberikan kenyamanan dan keceriaan tersendiri. Bila dilihat lebih jauh, rumah itu seperti berada dipelosok, karena rumah itu berdiri sendiri tanpa ada rumah lain di dekatnya. Di sekitar rumah itu hanya ada tanaman dan pepohonan. Perempuan itu tidak sendiri dia bersama seorang teman, anehnya teman tersebut sedang menjemur baju basah.<br />
<br />
Ditengah keceriaan dua perempuan tersebut tiba-tiba seorang laki-laki datang dan menghampiri perempuan yang sedang merajut, mimpi itu aneh dan semakin aneh.<br />
Laki-laki : "Hai tunggu mau kemana, jangan pergi.."<br />
Perempuan: "Buat apa lu kesini?" sambil menghindar namun tersenyum<br />
*Ya saya mengerti bahasa yang digunakan terdengar terlalu gaul, dibanding kondisi alam mimpi dan membuat suasana terasa makin aneh.<br />
Laki-laki: "Gw mau jelasin sesuatu.. Geb maukah lu menikah sama gw?"<br />
Perempuan: "Gak bisa gitu *** kita cuma temen, temen deket juga gak, pacaran juga gak, lu bales BBM gw juga singkat-singkat, itu biasa aja, lu gak mungkin suka sama gw!"<br />
*Semakin aneh pakaian, rumah, kegiatan dalam kondisi klasik--tiba-tiba udah ada BBM<br />
Laki-laki : "Justru itu gw mau jelasin, gw sayang sama lu, mau nikah sama lu, itu BBM gw bingung mau jawab gimana!"<br />
Perempuan: "Gw kira lu cuekin gw. Gw males deket-deket jadinya."<br />
Laki-laki narik perempuan dan seperti di dongeng --- berpelukan.<br />
Perempuan menangis bahagia, laki-laki memeluk semakin erat.<br />
<br />
Dan TA-DA suara berisik membangunkan dari mimpi...di mimpi adegan itu berasa nyata, menjelaskan segala kekakuan, kekikukan, dan kegaringan selama di kenyataan. Sayangnya semua mimpi, tapi berasa kalau pelukan itu amat erat dan gak mau lepas.<br />
<br />
Begitu ngeliat jam ternyata pukul 15.00 dan itu jam kamar yang terlalu cepat 45menit.<br />
Saya buka laptop sambil menangis, mimpi itu sempurna menjelaskan banyak hal yang gak bisa dijelaskan, dan yang paling berharga adalah karena laki-laki yang menghampiri, melamar, menyatakan sayang, dan semua kebahagiaan itu sempurna.<br />
<br />
Saya sedih bukan karena mimpi itu tidak nyata, saya sedih mimpi itu terlalu sempurna.<br />
Ketika saya bangun saya bingung, masih merasa itu kenyataan, benar-benar nyata. Saya merasa bagaikan Bella Swan yang menanti Edward Cullen untuk kembali memeluknya dengan erat. Saya merasa hal yang ada di mimpi benar-benar saya rasakan, ketika saya bangun saya ada di kamar yang gelap karena lampu memang saya matikan. Saya merasa lelah dengan semua keangkuhan dan kedingin hatian yang saya lakukan ketika saya dekat dengan kamu, saya mengabaikan kamu, dan sekarang setelah mimpi tadi saya merasa sangat merindukan kamu. Sayangya ini dunia nyata, perempuan tidak seharusnya maju dan memancing laki-laki, saya juga bukan perempuan agresif yang bisa mengajak kamu tanpa beban, Sejujurnya saya ingin kamu membaca tulisan saya ini, kamu tahu apa rasanya rasanya seperti dicabik-cabik. Saya seperti tanah yang terkena air hujan, tanah itu buyar, tanah itu rapuh, tapi saya tahu hujan datang untuk memberi kekuatan dan kesuburan bagi si tanah. Saya bahkan masih merasakan hangat dan eratnya pelukan yang dulu ketika kita selesai mengumpulkan MPK1 di depan kelas dengan spontan kita bertemu ditengah lorong dan berpelukan, dulu hal itu masih biasa, namun setelah saya kenang hal itu begitu menyakitkan dan saya rindu menjadi apa adanya di depan kamu, benar-benar rindu yang emembuat saya sakit kepala dan ingin hancur berkeping-keping.<br />
<br />
Sekarang saya bahkan tidak berani mengirim kamu BBM saya takut kamu abaikan, saya takut kamu menyadari saya menyayangi kamu, dan rasa sayang saya kepada kamu akan membuat kamu merasa jijik, tidak nyaman, dan berujung membenci saya. Saya tidak mau hal itu yerjadi, demi apa pun saya memilih memendam rasa sakit karena rindu ini, agar kamu tetap mengira kita tidak pernah ada apa-apa. Saya berharap suatu hari keajaiban daatang untuk membuat kamu menyayangi saya apa adanya, bukan karena kita teman bercanda, bukan karena kamu adalah sahabat masa kecil teman saya, bukan karena kamu merasa bersalah jika menjauhi saya.<br />
<br />
Saya mencoba mengabaikan rasa rindu saya setiap kali ingin mengirim BBM kepada kamu, hanya ingin menanyakan "Lagi ngapain lu? Besok ke kampus gak?", "Makan yuk?" atau "Nonton Breaking Dawn part 2 yuk?"<br />
<br />
Saya benar-benar tidak ingin kamu merasa jijik atau merasa bersalah pada saya. Saya hanya berharap keajaiban datang dan membuat saya lebih cantik dan membuat saya lebih percaya diri untuk mengatakan saya layak menyukai siapa pun, saya layak menyayangi kamu.<br />
<br />
Saya berharap saya cantik dan pantas menyukai orang semenyenangkan kamu, saya berharap suatu saat kamu mengajak saya secara khusus untuk makan berdua di tempat kesukaan kamu atau saya, saya berharap suatu saat kamu mengajak saya secara khusus untuk nonton acara apapun, saya berharap suatu saat kamu bangga berjalan menggandeng tangan saya, saya berharap tidak akan mati sebelum kamu mengajak saya secara khusus, mengajak saya dengan cinta kasih, mengajak saya dengan penuh kebahagiaan dan berharap saya akan menerima semua permintaan kamu.<br />
<br />
Saya berharap hujan mereda agar tangis saya ini juga akan berhenti. Saya berharap kamu orang yang tepat untuk saya harapkan, untuk setiap air mata yang saya habiskan selama mengetik blog ini.<br />
<br />
Saya mati rindu untuk mengingat cara kita bertatapan pada hari Sabtu, ketika saya meminta data kepada kamu, dan saya malah mengusir kamu--bercanda. Saya mengenang bagaimana kamu mengingatkan saya untuk diet demi kesehatan saya lalu memboncengi saya hingga ke depan gading, sya hampir mati kerinduan untuk mengenang saay kita main balon tiup saat seluruh kelas memerhatikan dosen mengajar. Saya mati ketinduan untuk menunggu BBM kamu walau sekedar bertanya atau menjahili saya. Saya hampir mati karena merindukan kamu.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-b1mSRmw0gcQ/VSNbTSB9b9I/AAAAAAAAAXw/GwHZal3UOAw/s1600/418ebc8ebdba420428d415eb0ce2b27a.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-b1mSRmw0gcQ/VSNbTSB9b9I/AAAAAAAAAXw/GwHZal3UOAw/s1600/418ebc8ebdba420428d415eb0ce2b27a.jpg" height="400" width="266" /></a></div>
<br />
<br />
Saya berharap saya seorang atlet renang yang terkenal, atau seorang pemain basket putri yang jago di sanaaa, atau mungkin saya perempuan langsing yang membuat saya lebih normal untuk menyayangi kamu.<br />
Saya normal untuk menyukai kamu tanpa ada cibiran dari orang lain, setidaknya mungkin saya menjadi kriteria perempuan tipe kamu yang cantik, putih, dan langsing.<br />
<br />
Hai saya berharap kamu memasang status di DP BBM kamu ada hubungannya dengan saya, saya sangat berharap dapat perhatian khusus dari kamu. Sayangnya saya tidak.Gabrella Sabrinahttp://www.blogger.com/profile/06362017803805409014noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2182966152630990618.post-85199649860463711292014-12-19T00:04:00.002-08:002015-04-07T03:26:16.715-07:00Pelaku dan Korban<div>
<span style="font-size: small; line-height: 27.6px;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-size: small; line-height: 27.6px;"><br /></span></div>
<div>
<span style="color: red; font-size: small; line-height: 27.6px;">"Ketika pembunuhan bisa dilakukan di mana saja bukan berarti tidak ada tempat yang aman. "</span></div>
<div>
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-size: small; line-height: 27.6px;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-size: small; line-height: 27.6px;">Saya baru membaca sebuah artikel di media online mengenai seorang senior yang menganiaya juniornya hingga meninggal. Hanya karna junior tersebut menyengggol makanan ringan sang senior hingga terjatuh. Malangnya, junior tersebut dipukuli dan mulutnya disumpal dengan gagang sapu, hingga pada akhirnya junior tersebut meninggal. </span></div>
<div>
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-size: small; line-height: 27.6px;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-size: small; line-height: 27.6px;">Malang nasib korban, lebih malang lagi nasib pelaku.</span></div>
<div>
<span style="font-size: small; line-height: 27.6px;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-size: small; line-height: 27.6px;">Jujur saya belum membaca berita mengenai kelanjutan nasib si pelaku, mungkin ada dua kemungkinan yaitu pelaku mungkin dipenjarakan atau pelaku dibebaskan. </span></div>
<div>
</div>
<div>
<span style="font-size: small; line-height: 27.6px;">Tapi bukan hanya hukuman penjara yang didapatkan pelaku, tetapi juga hukuman secara sosial dan psikologis.</span></div>
<div>
<span style="font-size: small; line-height: 27.6px;">Secara sosial tentunya pelaku akan menanggung malu, mungkin akan dikucilkan secara sosial baik oleh teman sekolahnya, teman bermain, bahkan tetangga di lingkungan sekitar yang mengetahui kasus pembunuhan yang pernah pelaku lakukan. </span></div>
<div>
<span style="font-size: small; line-height: 27.6px;">Secara psikologis pelaku mungkin akan terus mengingat perbuatannya atau bahkan pelaku akan menjadi pribadi 'batu' yang keras dan bila pelaku tidak dapat mengampuni diri sendiri hidupnya dikemudian hari tidak akan tenang.</span></div>
<div>
<span style="font-size: small; line-height: 27.6px;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-size: small; line-height: 27.6px;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-size: small; line-height: 27.6px;"><b>Kesalahan ada pada siapa?</b></span></div>
<div>
<span style="font-size: small; line-height: 27.6px;">Kalau boleh saya berkomentar kesalahan bisa saja berasal bukan hanya dari pelaku namun juga semua orang disekeliling pelaku bahkan mohon maaf bisa juga korban, bukan hanya orang-orang dalam institusi pendidikan tempat dimana kekerasan tersebut terjadi tetapi juga orangtua yang berada di rumah saat tindak kekerasan tersebut terjadi. </span></div>
<div>
<span style="font-size: small; line-height: 27.6px;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-size: small; line-height: 27.6px;">Dari sisi pelaku pribadi, mengapa senior tersebut bisa memiliki amarah atau emosi yang begitu besarnya hingga dapat menganiaya juniornya. Padahal junior tersebut telah meminta maaf dan mengganti makanan ringan yang telah dijatuhkannya. Mungkin selain emosi karena makanannya dijatuhkan, pelaku memiliki emosi-emosi terpendam lainnya. Emosi yang tidak disalurkan secara positif tersebut akhirnya mempengaruhi interaksi pelaku dengan korban yang notabene adalah juniornya.</span><br />
<span style="font-size: small; line-height: 27.6px;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-size: small; line-height: 27.6px;">Salah satu kontrol yang dapat dilakukan institusi pendidikan pendidikan adalah melalui program pelajaran mengenai budi pekerti atau yang bersangkutan dengan kepribadian atau karakter. Dengan adanya program pendidikan terebut juga tidak bisa mernjamin bahwa lingkungan sekolah akan aman 100%. Peranan orangtua juga sangat penting dalam mengawasi tindak-tanduk anaknya.</span><br />
<span style="font-size: small; line-height: 27.6px;"><br /></span>
Mungkin sebaiknya pendidikan tidak hanya diberikan secara teoritis namun juga lebih mendalam yaitu secara praktik, contohnya orangtua dan guru tidak membiarkan pengggunaan kekerasan meski sekecil apapun dan tentunya orang dewasa juga tidak menirukan hal yang negatif seperti berteriak, memaki, mencubit, menyenggol, mendorong (dan hal-hal sejenis yang dianggap 'enteng').<br />
<br />
Saya akui kekerasan di lingkungan masyarakat juga tidak terlepas dari kehadiran media massa yang menyuguhkan beragam tayangan yang berbau kekerasan dan sekali lagi dibutuhkan peran orang dewasa untuk membatasi dan mengawasi tontonan - bacaan- hingga apa yang didengar oleh anak-anak dapat dikendalikan. Bukan bermaksud membela pihak mana pun namun kontrol terbesar adalah pada sisi pencegahan yaitu pengawasan orangtua/keluarga dan sekolah.<br />
<br />
Semoga segala kasus kekerasan terutama yang melibatkan anak sebagai pelaku dan korban dapat membuat semua orang dewasa terutama keluarga, lingkungan rumah dan sekolah (yang merupakan lingkungan di mana anak belajar dan meniru segala aktivitas orang dewasa, yang menjadi <i>frame of reference</i> si anak) lebih waspada.<br />
<br /></div>
<div>
<span style="font-size: large;"><span style="line-height: 27.6000003814697px;"><b><br /></b></span></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-FE9iPjRB31M/VSNdLgS_chI/AAAAAAAAAYQ/KY8Y6rWZL78/s1600/99b62bd2444620b845324656eabafaaa.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-FE9iPjRB31M/VSNdLgS_chI/AAAAAAAAAYQ/KY8Y6rWZL78/s1600/99b62bd2444620b845324656eabafaaa.jpg" /></a></div>
<span style="font-size: large;"><span style="line-height: 27.6000003814697px;"><b><br /></b></span></span></div>
<div>
<span style="font-size: large;"><span style="line-height: 27.6000003814697px;"><b><br /></b></span></span></div>
<div>
<span style="font-size: large;"><span style="line-height: 27.6000003814697px;"><b><br /></b></span></span></div>
<div>
<span style="font-size: large;"><span style="line-height: 27.6000003814697px;"><b><br /></b></span></span></div>
<div>
<br /></div>
Gabrella Sabrinahttp://www.blogger.com/profile/06362017803805409014noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2182966152630990618.post-24230589198896318042014-12-18T23:41:00.000-08:002015-04-06T21:47:22.747-07:00“Mari Melihat Kembali Kesediaan Pangan Rumah Tangga Kita” <!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>IN</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:EnableOpenTypeKerning/>
<w:DontFlipMirrorIndents/>
<w:OverrideTableStyleHps/>
</w:Compatibility>
<w:DoNotOptimizeForBrowser/>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><br />
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin-top:0in;
mso-para-margin-right:0in;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0in;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-ansi-language:IN;}
</style>
<![endif]-->
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Calibri;">Diskusi mengenai Kedaulatan Pangan dibuka
dengan penjelasan oleh Prof. Dr. Mochammad Maksum Machfoedz mengenai <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Kedaulatan Pangan,<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Peran Perempuan & Kehadiran Negara</i>.
Dalam presentasinya Prof. Dr. Mochammad Maksum Machfoedz menjelaskan bahwa<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>perempuan sebenarnya sudah melakukan
kedaulatan pangan dengan mengelolah, memilih dan menjamin ketersediaan makanan
di rumahnya. Sedari awal perjuangan perempuan (ibu) terhadap kedaulatan pangan
adalah ketika memberikan ASI kepada anak-anaknya. “Tentunya tidak ada wanita
yang rela makanannya tergantung pada orang lain, itulah peran perempuan
terhadap kedaulatan pangan,” ungkap Prof. Dr. Mochammad Maksum Machfoedz. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Calibri;">Setelah itu, acara dilanjutkan dengan
penjelasan Ibu Rossana Dewi R. dari LSM Gita Pertiwi-Solo mengenai <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Membangun Sistem Pangan Berbasis Sumberdaya
Lokal dan Kekuatan Petani Perempuan</i>.<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>Betapa kedaulatan pangan kita sangat rentan karena bersaing dengan
makanan instan, impor, serta makanan dengan bahan pengawet atau pembasmi hama. “Coba
cek lemari penyimpanan makanan kita, cek pangan mana yang bisa kita produksi
sendiri atau kita tanam? Rata-rata barang impor, sekalipun tahu atau tempe,
benihnya itu impor” pernyatan inilah yang disampaikan Ibu Rossana.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<span lang="IN" style="font-size: 12.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-family: Calibri;">Ada beberapa cara yang disampaikan agar kita
sebagai perempuan dapat berkontribusi dalam kedaulatan pangan yaitu dengan menggali,
menghimpun dan mengembangkan manfaat kekayaan hayati pangan lokal misalnya
dengan menggunakan tepung tapioka untuk membuat kue <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>atau dengan tepung sukun yang baik untuk
dikonsumsi anak keterbelakangan mental dan penderita <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>diabetes karena kandungan gluteinnya rendah. Selain
itu perempuan juga dapat mengembangkan berbagai usaha pangan dalam skala rumah
tangga di pedesaan, peningkatan kapasitas (pengetahuan dan keterampilan), serta
membangun jaringan pasar.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-oeF6I3sW5JA/VSNhTxTUtsI/AAAAAAAAAY0/E59K6gCAyQk/s1600/da238547483be13da3b20c45b5fe4861.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-oeF6I3sW5JA/VSNhTxTUtsI/AAAAAAAAAY0/E59K6gCAyQk/s1600/da238547483be13da3b20c45b5fe4861.jpg" height="400" width="266" /></a></div>
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<br /></div>
Gabrella Sabrinahttp://www.blogger.com/profile/06362017803805409014noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2182966152630990618.post-10716413730500138172014-12-18T23:24:00.000-08:002015-04-06T21:45:34.298-07:00Kita PindahKita ada di meja yang sama<br />
Berhadapan<br />
Ya<br />
Berhadapan<br />
Kita mengerjakan hal yang sama<br />
Menggunting lalu menempel<br />
Kita berada dalam suasana yang sama<br />
Sama-sama gundah gulana dengan pekerjaan ini<br />
<br />
Saya tidak mengerti Anda<br />
Anda juga begitu<br />
Anda tidak mengerti keinginan diri sendiri<br />
Saya ingat ketika kita berjalan<br />
Bukan berjalan, kamu mengemudi dan saya duduk di samping Anda<br />
Pandangan Anda ke depan lalu tersenyum<br />
<br />
Jika boleh bertanya saya akan menanyakan, "kenapa kakak tersenyum?"<br />
Ya sudahlah, pertanyaan itu hanya tertahan di angan saya<br />
<br />
Sekelebat kemudian, "bulan depan gw pindah."<br />
Saya terdiam, berusaha mengembalikan suasana sebelum yang lain datang, "kemana kak?"<br />
"Ke barat.. sempet gw di interview HRD nanyain kenapa gw pindah-pindah tapi gw jawab gara-gara perusahaannya bangkrut."<br />
"Iya kak, semoga gw juga bisa pindah sebelum perusahaan ini bangkrut"<br />
"Keep in touch ya kita," satu kalimat yang membuat saya tetap mengingat Anda saat ini<br />
<br />
<br />
Beberapa bulan lalu Anda mengirim pesan<br />
Saya tersadar, Anda terselip di suatu bagian dalam tubuh saya<br />
Bukan di gigi, bukan di mata, mungkin di hati <br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-gfmn-YhbJeQ/VSNgaBWXXOI/AAAAAAAAAYc/i3RXcycHVmc/s1600/dont%2Bstop%5B.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-gfmn-YhbJeQ/VSNgaBWXXOI/AAAAAAAAAYc/i3RXcycHVmc/s1600/dont%2Bstop%5B.jpg" height="400" width="285" /></a></div>
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />Gabrella Sabrinahttp://www.blogger.com/profile/06362017803805409014noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2182966152630990618.post-41507946038744140932014-09-24T02:54:00.002-07:002014-09-24T02:54:26.751-07:00I'm just sayingDon't you know im so cool and cold at the same time when he shake my hand!<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-llN8MaIfZS4/VCKUvdL3zcI/AAAAAAAAASI/kjdurmay4QU/s1600/ca14bb6a252d8dda2e80f79b678cc0b7.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-llN8MaIfZS4/VCKUvdL3zcI/AAAAAAAAASI/kjdurmay4QU/s1600/ca14bb6a252d8dda2e80f79b678cc0b7.jpg" height="320" width="208" /></a></div>
<br />Gabrella Sabrinahttp://www.blogger.com/profile/06362017803805409014noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2182966152630990618.post-84382711990281899922014-08-03T09:59:00.000-07:002015-04-06T21:54:59.604-07:00Akhir dari Keberawalan<span style="color: blue;">Berapa langkah lagi untuk mencapai apa yang kamu inginkan, tapi kamu berputar.</span><br />
<span style="color: blue;">Sebenarnya apa yang kamu inginkan?</span><br />
<span style="color: blue;"><br /></span>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-1x31FtyVPwo/VSNjGx1PeFI/AAAAAAAAAZs/DdbKr1mpoQ8/s1600/fdca611b0e752f0b2d8fd784e63478e4.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-1x31FtyVPwo/VSNjGx1PeFI/AAAAAAAAAZs/DdbKr1mpoQ8/s1600/fdca611b0e752f0b2d8fd784e63478e4.jpg" height="320" width="240" /></a></div>
<span style="color: blue;"><br /></span>
<br />
Mungkin untuk sekarang jawaban saya adalah saya ingin kembali seperti semula, meskipun semuanya tidak akan tertata seperti dulu. Mustahil untuk mendapatkan segala sesuatu yang kamu inginkan, tapi tidak mustahil untuk menjadi diri kamu apa adanya dan menjadi lebih berguna, lebih produktif, mungkin lebih tersiksa, mungkin lebih sedikit materi yang kamu dapat, mungkin akan banyak celaan. Yakinlah ketika kamu berhasil semua keanehan rasa di dada dan kelelahkan di otak akan terbayar dengan sebuah kepuasan tiada tara UNTUK MENJADI DIRI SENDIRI. Bukan berarti kamu akan sendiri, pecrayalah dalam perjalanan itu kamu akan menemukan seorang teman yang akan berjalan di samping yang akan bersamamu, akan berjalan di depanmu untuk memacumu berlari lebih cepat, dan akan ada di belakangmu untuk mencambuk atau bahkan menusukmu mati bila kau tak berlari.<br />
<br />
Harapan mengangan-angan selalu ada, tapi yakinlah jika angan-angan akan dihina, didepak. Jadi lebih baik gunakan tenaga dan otakmu untuk menjadi lebih produktif dan buktikan sebenarnya keputusan kamu bukan hanya dari hati belaka, namun karena logika kamu berkecamuk dan melawan arus bukanlah hal yang buruk jika kamu akan berubah menjadi lebih berguna dari orang lain.<br />
<br />
Akhir ini bukan hanya sekedar akhir dari hubungan saya dan kamu, mungkin ini bab baru dalam hidup saya.<br />
Bukannya dalam hidup kita akan selalu bertemu orang baru?<br />
Di sana kita bertemu dan percayalah bukan di sana akhir pertemuan kita, bukan di dalam lift, bukan dalam ruang kaca, atau dalam ruang meeting yang sumpek.<br />
<br />
Bukankan bersalaman bukan selalu saat berkenalan dan melambaikan tangan bukan berarti ucapan selamat jalan dan mengakhiri pertemuan. Saya masih percaya akan pikiran saya yang abstrak: ketika kamu menginginkan sesuatu dan sesuatu itu tidak tercapai bukan berarti kamu tidak berjodoh, kamu hanya kurang berusaha.<br />
<br />
Saya masih yakin jika kamu mencintai seseorang mungkin Tuhan menciptakan dia bukan untuk sekarang tapi di masa depan. Bisa di kehidupan selanjutnya, mungkin kamu tidak ingat tapi saya percaya de ja vu. De ja vu, ya.... de ja vu... bahkan saya tidak yakin benar cara menuliskannya. Tapi saya rasa de ja vu adalah dimensi waktu yang sebenarnya sudah berlalu atau akan terjadi dengan waktu yang sangat absurd, entah mental dari mana dimensi itu katanya merupakan pemikiran terdalam manusia yang mengalami de ja vu.<br />
<br />
Saya yakin pemikiran saya benar, setidaknya itu untuk memotivasi saya, setidaknya yakin di dunia ini masih ada orang yang seperti saya namun dengan status di KTP yang berbeda.<br />
<br />
<br />
Ketika saya melewati jalan yang saya lewati hampir setiap hari, saya teringat betapa kebodohan dan rasa semangat bercampur, saya menyebutnya andrenalin yang setelah dikoreksi oleh seorang teman "yang bener itu adrenalin kali!" Hahaha.... yah itu dia si adrenalin. Mungkin kamu tantangan baru untuk hidup saya yang baru juga :) Betapa semangatnya saya untuk menatap kaca dan berkata "seharusnya kamu bisa lebih baik", kemudian melompat bahkan berlari ke kamar mandi dan bersiap-siap dengan rasa senang, kurang percaya diri namun harus percaya diri, dan 10% rasa malas untuk bertemu orang yang saya rasa lebih bodoh dari saya namun kenapa harus membayar saya. Rasa setiap pagi itu akan saya rindukan.<br />
<br />
<br />
Akhir dari kita belum terjadi karena mungkin secara rutin kita akan tetap bertemu di suatu lapangan. Terima kasih untuk semua pesan yang selama ini masih membekas di otak saya. Terima kasih untuk perkenalan lebih dari 365 hari, terima kasih untuk semangat dan kepedihan yang telah digoreskan. Terima kasih setidaknya menyadarkan saya atas apa yang sebenarnya saya inginkan.<br />
<br />
Ketika matahari terbit, meski tidak bisa saya nikmati<br />
Saya akan mengingat rasa unik tersebut tiap pagi<br />
Mungkin besok saya akan tidur lagi, kemudian bangun dan sadar saya menyesal meninggalkan kamu<br />
Tanpa sepatah kata manis dan hanya senyum pahit<br />
Terima kasih untuk kata "keep contact", meski saya tidak mau menerka artinya<br />
Jodoh mengenai apapun akan tetap saya pikirkan<br />
Terima kasih untuk tidak mengucapkan "bye", meski saya tahu suatu hari kita pasti tidak bertemu lagi<br />
Saya akan merindukan kebiasaan saya setiap hari yang berkaca namun untuk oranglain<br />
Saya akan mencoba berkaca untuk melihat diri saya sendiri yang paling dalam<br />
<br />
<br />
Ketika malam meski udara tetap terasa panas<br />
Saya akan merasakan betapa dinginnya kita<br />
Betapa tidak berartinya saya sehingga kamu tidak tahu harus menempatkan saya dimana<br />
Bolehkah saya menempati hati kamu menjadi wanita ketiga yang harus kamu pikirkan?<br />
Rasanya air mata ini akan selalu pecah, pecah juga otak dan logika saya<br />
Tetap saya yakin saya mungkin menyayangi kamu<br />
Meski saya dingin percayalah saya sangat ingin menghangatkan setiap hari kamu<br />
Bercanda mengelilingi ruang penyekat antara ruang kaca dan meja-meja<br />
Menyapa dan mengajak kamu "ayo makan siang"<br />
Kemudian berpamitan pulang dan berkata dalam hati, andai saya bisa pulang dengan kamu<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />Gabrella Sabrinahttp://www.blogger.com/profile/06362017803805409014noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2182966152630990618.post-26029513830411903872014-07-24T09:51:00.001-07:002014-07-24T09:52:31.079-07:00Anggap Saja Saya!<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-qT5g1a8rmJI/U9E3Vx5zf2I/AAAAAAAAAR4/GisRTAgCh04/s1600/66d289c6f5bc00eeb23b619db37a0001.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-qT5g1a8rmJI/U9E3Vx5zf2I/AAAAAAAAAR4/GisRTAgCh04/s1600/66d289c6f5bc00eeb23b619db37a0001.jpg" height="320" width="224" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
Anggap saja saya gila, gila ketika saya lari dari suatu tempat yang begitu nyaman dan berusaha tenggelam dalam ketidakpastian.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
Anggap saja saya bodoh, bodoh ketika saya melewatkan kesempatan besar untuk menjalankan sesuatu yang saya (rasa) begitu menyenangkan dan pernah terdaftar dalam daftar keinginan saya.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
Anggap saja saya angkuh, angkuh ketika saya tidak ingin dibayar rendah dan saya (merasa) diperas secara mental dan tidak dihargai karena harus dikendalikan oleh orang yang lebih bodoh dari saya, meskipun orang tersebut lebih banyak uang dibanding saya.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
Anggap saya pemberontak, pemberontak yang ingin jiwanya bebas sesuai idealisme yang tertanam sedari puluhan tahun lalu, pemberontak yang akan memporak-porandakan rencana sistematis yang berujung kepada keterpurukan dan kebodohan, pemberotak yang setia kepada kebenaran bukan pada keuntungan.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<br />Gabrella Sabrinahttp://www.blogger.com/profile/06362017803805409014noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2182966152630990618.post-81096104353320043442014-06-17T22:31:00.001-07:002015-04-06T21:44:14.724-07:00Sepucuk kertas tanpa amplop<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-UCahzUjwzUg/VSNgaR9O5oI/AAAAAAAAAYg/-EVOyE4DMUw/s1600/amplop.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-UCahzUjwzUg/VSNgaR9O5oI/AAAAAAAAAYg/-EVOyE4DMUw/s1600/amplop.jpg" height="400" width="285" /></a></div>
Hal ini membingungkan saya, ketika Anda menyebut surat protes saya sebagai surat cinta. <br />
<br />
Terima kasih karena sudah menganggap itu surat cinta<br />
Tetapi dalam hati saya marah.<br />
Saya belum pernah membuat surat cinta se-sarkas itu.<br />
Saya tidak berencana menjatuhkan harga diri Anda dengan surat protes itu.<br />
Saya hanya menggunakan logika terdalam dan keberanian sepenuh jiwa untuk menyerahkan surat tersebut pada Anda.<br />
<br />
Saya tidak bisa membaca apa yang ada dalam otak Anda.<br />
Saya pun tidak akan memaksa Anda untuk berkomentar panjang lebar mengenai surat itu.<br />
Seingat saya Anda menanggapi surat saya hanya dengan beberapa kalimat, yang sebenarnya mulai memudar dalam otak saya.<br />
<br />
Kira-kira begini yang saya ingat," Ya.. ada benernya juga....Tidak semua idealisme bisa diterima orang, manusiakan beda-beda."<br />
<br />
<br />
Saya bingung mengartikan komentar Anda tapi anggap saja itu kebingungan Anda.<br />
<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />Gabrella Sabrinahttp://www.blogger.com/profile/06362017803805409014noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2182966152630990618.post-19390801749799592492014-06-16T08:21:00.000-07:002014-06-16T08:24:28.220-07:00Kenyataan Ini Bagai Sepasang Sepatu versi TulusAnda tahu apa yang Anda dengar itu sesungguhnya hanyalah suara yang akan membingungkan ?<br />
Saya berani jamin apa yang saya tulis adalah saya sebenarnya,<br />
maafkan saya karena surat awal bulan ini.<br />
<br />
Sebut saja itu kepolosan dari seseorang yang sebenarnya tidak polos.<br />
Kita lihat saja akankah ada surat lagi dari saya untuk Anda, tenang saja meski saya mengkritik hingga menyakiti harga diri Anda setidaknya Anda tahu saya kecewa.<br />
<br />
Anda mungkin harus bangga karena itu, surat itu adalah guratan pena zaman modern-hal yang sungguh berharga bagi saya, Anda tahu jelas isi otak saya.<br />
<br />
Masih sangat nyata diingatan saya, ketika kita pulang dan Anda sedang menyetir dengan menggumamkan lagu-lagu di radio, saya merasa kehilangan urat malu saya sehingga saya pun ikut menyanyi-begitulah akhirnya kita mengetahui bahwa tidak ada perbedaan terlalu banyak antara kita kecuali jenis kelamin yang berbeda. Oh... ada satu lagi lamanya Anda mengarungi hidup ini, betapa banyaknya wanita yang mengagumi Anda hingga akhirnya ada seorang wanita yang (menurut saya) beruntung dapat mendampingi Anda hingga saat ini.<br />
<br />
Kembali pada nyanyian radio kita, saya bocah ingusan yang tidak tahu pengalaman hidup sedalam yang Anda alami. Hingga perbincangan kita mengenai sepasang sepatu yang digunakan manusia, Anda kanan.. Saya kiri.<br />
<br />
Sepasang sepatu itu tidak pernah bersatu ketika manusia menggunakan sepatu, ketika kaki kanan maju terlebih dahulu, kaki kiri pasti akan tertinggal.<br />
Tapi bukankan dengan begitu sepasang sepatu akan menyeimbangkan langkah pemiliknya? <br />
Bukannya sepasang sepatu akan terus bersama meski tetap ada jarak?<br />
<br />
Begitulah hidup yang sekarang kita jalani...<br />
Kita akan saling melindungi dan membantu sebisa kita, meski kita tak akan terus bersama setidaknya saya tahu Anda berusaha melindungi saya dan tidak ingin saya kelelahan. Ritme kita sebenarnya sama, hanya saja Tuhan memberi jarak. Bukankah hubungan akan terasa berarti jika ada jarak? Semua huruf saja selalu membutuhkan spasi, hingga membuatnya berarti. Begitu pula kita bila tiada jarak antara kita kita tidak akan mengetahui makna kita bersama.<br />
<br />
Ketika Anda menyatakan menyukai lagu Tulus tersebut. saya berharap dikehidupan berikutnya: Anda harus menjadi orang yang menyanyangi saya. Setidaknya saya percaya ada hubungan sebab-akibat, saat ini saya menyanyangi Anda sepenuh hati, kehidupan berikutnya Anda akan menyanyangi saya sepenuh hati. Setidaknya harapan itu bisa saya sebut dalam doa saya malam ini.<br />
<br />
<br />
Begitu lama waktu tempuh yang hars kita lalui hingga akhirnya kita sampai di area rumah kita, bukan rumah kita tetapi rumah saya dan rumah Anda, kita harus berada dalam jarak yang berbeda-ingat? Untuk membuat hubungan kita berarti. Saya juga akan menggunakan akal sehat saya untuk membuat hubungan kita akan bermakna dikemudian hari tanpa menyakiti siapapun, kecuali saya.<br />
<br />
<br />
Sekali lagi masih berhubungan dengan sepatu, saya menitipkan sepatu saya di mobil Anda. Semoga wanita beruntung itu mengerti dan tidak melihat ada sepatu wanita di mobil lelakinya.<br />
<br />
<br />
Pagi setelahnya, ketika Anda melihat saya di area parkiran-Anda langsung paham dengan ekspresi saya yang mengulurkan tangan meminta sepatu saya. Tak disangka kejadian ini dipergoki oleh seorang yang seharusnya tidak melihat, ya untung saja dia tidak berpikir macam-macam kecuali melontarkan pertanyaan, "wah kok bisa ambil sepatu dari mobil? Tinggal/nginep bareng?" #taraaaaaaaaaaaaaaa<br />
<br />
Yah cuma kalimat pertanyaan sepele itu dan Anda jaawab<br />
"Iya dia tidur di rumahnya, gw tidur di rumah gw..."<br />
<br />
Harus dijelaskan dengan cara apa, bahkan jika orang lain curiga pun saya tidak peduli, karena saya hadir untuk Anda.<br />
<br />
<br />
<br />Gabrella Sabrinahttp://www.blogger.com/profile/06362017803805409014noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2182966152630990618.post-35447763718059518022014-04-09T05:26:00.002-07:002014-04-09T05:27:17.742-07:00Only God Can Judge UsDear honey, <br />
Will you see me?<br />
<br />
Pagi itu saya memberi kamu dua tangkai bunga berwarna merah muda, namun kamu hanya meletakannya di meja yang kamu tumpangi.<br />
Bukan harapan saya agar kamu meletakan pemberian saya itu di tempat yang memang milik kamu. <br />
Okay wake up! Jangan berharap atau bergantung kepada orang yang tidak sepenuhnya kamu percayai.<br />
<br />
Mungkin saya benci ruangan ini, tapi saya menyukainya ketika saya bisa meihat kamu secara langsung atau bahkan konyolnya saya menyukai ketika saya bisa melihat bayangan kamu di kaca ruang rapat. <br />
Saya bisa melihat sosok kamu :)<br />
<br />
Saya mungkin tidak sedang jatuh cinta seutuhnya, sejak saya tahu kamu memiliki tanggung jawab, yang kamu tanggung bukan hanya diri kamu.<br />
Saya bahkan tidak bisa membantu diri saya untuk keluar dari harapan saya yang terlalu mengawang-awang.<br />
Saya tidak bisa berlalu begitu saja (baca: ikhlas) kalau saya menemukan sosok yang sesuai selera mata saya, mungkin bukan hati saya, tapi setidaknya sejauh ini kamu yang terbaik 8,5 dari 10.<br />
<br />
<br />
<br />
11/12/13<br />
Mungkin tanggal, bulan, dan tahun yang bagus untuk menyudahi kekaguman saya terhadap seseorang.<br />
Seseorang itu kamu, terakhir kali hasil ramalan dengan kartu tarot hasilnya sangat membuat saya terprovokasi untuk menjaga jarak dengan kamu, bukan jarak secara harafiah namun jarak hati saya terhadap kamu.<br />
Terima kasih karena telah membuat satu kata yang tertanam di otak saya yaitu " Lakukan hal yang buat lo bahagia, kalau gak bahagia buat apa?"<br />
<br />
Thanks for advice and everything :)<br />
<br />
<br />
<b>tarot or taro? taro lebih enak....</b><br />
Sebenarnya malam itu saya ragu untuk beranjak dari rumah, keengganan saya makin jadi ketika saya menyadari <i>apa gunanya mengetahui ramalan dari sisi orang lain jika kamu sudah tahu kamu akan berujung seperti apa</i>.<br />
<br />
<br />
8/4/14<br />
Maybe we can be more stronger than before.<br />
Saya cuma belum tahu kapan titik balik akan terjadi, entah itu situasi yang lebih buruk atau situasi yang lebih baik. Tapi saya yakin ketika saya merasakan situasi terburuk dalam hidup saya, saya tahu kamu sudah tidak ada di sana, saya tidak melihat bayangan kamu dari sudut mata.<br />
<br />
<br />
<br />
Honestly, saya merasa sangat damai selama 21 hari. WOW! THANKS GOD!!!<br />
<br />
Sekitar 21 hari yang lalu saya mengalami kecelakaan motor, lebih tepatnya saya menabrak seorang dari belakang. Mohon maaf dari hati yang terdalam dan terima kasih kepada air hujan, kejadian 21 hari kemarin itu membuat saya menjadi dapat berpikir, meski saya tahu saya kehilangan 2 kesempatan kerja di perusahaan yang lebih baik (baca: gaji lebih baik). Saya hanya tidak dapat mengutuk hal-hal yang telah saya lewati selama 21 hari ini, dunia memang tidak dapat menunggu saya, mungkin nanti saya akan kembali mengejar kesempatan yang saya lewatkan. Saya melewatkan skill test-babak 2 dan tidak mengangkat telepon dari perusahaan yang menelpon saya setelah wawancara (parahnya saya tidak menelpon balik, toh kalau diterima pasti ditelpon lagi-anak dodol).<br />
<br />
Semua kesempatan yang saya lewatkan mungkin sengaja saya lewatkan. Ketika kamu berada di suatu titik keraguan mungkin pilihan terbaik adalah melepaskan kesempatan itu, sehingga pada akhirnya kamu tidak menyesali hal tersebut. Entah apa yang ada di otak saya-mungkin karena benturan saat kecelakaan but I'm sure I'm okay!<br />
<br />
<br />
Sekarang saya sedang berkaca, saya bisa melihat hidung saya sendiri hampir 2 minggu muka ini di tutupi gips, lalu ketika dibuka jujur saya tidak yakin behwa ini hidung saya yang dulu karena hidung ini sengaja dipatahkan dan coba disambungkan namun tetap dengan tulang asli saya (rekonstruksi), kata dokter tidak ada benda apa pun yang digunakan untuk menyambungkan hidung saya. Saya malah merasa hidung saya makin rata, berbeda dengan yang sebelumnya yang agak naik walau sedikit. Saya bahkan tidak bisa marah pada situasi ini, sekali lagi saya merasa terlalu damai. Saya mengerti semua rangkaian kejadian selama ini merupakan pilihan saya, saya tidak bisa marah kepada siapa pun termasuk diri sendiri.<br />
<br />
Dear you,<br />
masa lalu, sekarang, dan masa depan saya tidak mengerti mengapa semua ini terjadi yang saya tahu adalah ada kuasa yang lebih besar dari saya untuk mengatur semua ini, Tuhan.<br />
Ketika sekali lagi saya berpikir, mungkin ini sedikit teguran Tuhan kepada saya. Saya sadar, memang Tuhan yang bekerja dalam setiap rangkaian hidup saya, dan saya percaya bahwa saya dapat bangkit dan berlari dari situasi 'sulit untuk diungkapkan dengan kosa kata'.<br />
<br />
<br />
Mungkin teguran untuk saya agar lain kali saya menjaga diri saya dari semua keteledoran saat menggunakan indera saya. Si keras kepala yang tidak memikirkan perasaan orang lain ini memang harus diberi sentilan. Mungkin kali ini hidung yang patah, jangan sampai ada hal lain yang dipatahkan dikemudian hari.<br />
<br />
Sometimes I wake up and I know it's already over, ketika kuasa tak terkalahkan itu bekerja seharusnya si keras kepala ini mengerti cara bangkit untuk menjadi lebih baik dan tidak mengulang kesalahan seperti sebelumnya.Gabrella Sabrinahttp://www.blogger.com/profile/06362017803805409014noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2182966152630990618.post-61995609578645969332013-11-24T19:39:00.004-08:002013-11-24T19:39:55.941-08:00What's wrong with Monday?Okay Senin pagi dimana matahari bersinar cerah namun udara tetap sejuk.<br />
Mood saya bagus pagi ini, sangat bagus berhubung beberapa hari kebelakang pekerjaan dapat terkendali, cukup santai karna empunya kantor melanglang buana entah kemana, gak peduli juga sih karena kantor akan sangat aman damai tanpa suara bentakan atau tatapan manusia kodok yang aneh.<br />
<br />
<br />
Mungkin kita masing-masing akan berkaca dan sadar akan adanya hukum karma. Semoga suatu saat manusia kodok aneh dapat porsinya sendiri sesuai dengan apa yang udah diberikan ke orang-orang sekeliling dia :)<br />
<br />
Okay jangan ngelantur ngomongin manusia kodok yang aneh lagi, sekarang saatnya membahas otak saya yang gak beraturan di pagi ini. <br />
<br />
My lavlyver say: " high school crush!"<br />
<br />
<br />Okay thats it! Gak perlu diceritakan panjang lebar intinya gw bermasalah dengan masa lalu dan move on, tapi BELUM TUNTAS!<br />
Semua masalah kayaknya gw gantung dan akhirnya numpuk di masa sekarang, ulala~<br />
<br />
<br />
<br />
Cuci mata gw kurang kali yah, kebanyakan main hati dan ini harus dihentikan.Gabrella Sabrinahttp://www.blogger.com/profile/06362017803805409014noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2182966152630990618.post-57098742750923308062013-11-10T19:06:00.001-08:002013-11-10T19:06:37.673-08:00Dear monday morning<br />
<br />
Ketika kamu tahu bahwa kamu hidup tidak untuk diri kamu sendiri, setidaknya kamu bisa berhenti menjadi autis. Kamu bisa menjadi diri kamu sendiri namun tidak hanya dengan pemikiran kamu sendiri, tidak hanya dengan aturan kamu sendiri.<br />
<br />
Mungkin hal ini yang terlintas dalam otak kamu selagi waras, jika tidak hentikanlah karena kamu butuh waktu untuk menjadi autis. Sibuk dengan ide-ide di kepala kamu dan bertindaklah sesuka hati selagi tidak membahyakan orang lain.<br />
<br />
Pagi ini saya akan menikmati keautisan saya sendiri. Terima kasih kepada semua orang yang telah hadir di sekitar saya akhir-akhir ini :)<br />
<br />
Terkadang mereka membuat saya tersenyum, tersipu, terperangah, terpukau, emosi, sedih, bahagia, terharu, kadang-kadang semuanya campur aduk. Apapun rasa yang kalian beri dalam hidup saya, saya berterima kasih ketika kamu tidak membunuh saya, mungkin kamu telah membantu menguatkan saya.<br />
<br />
Pengalaman dan cerita yang telah kamu bagi kepada saya mungkin akan berhenti sampai hari ini, yang saya tahu saya menghargai kamu jika kamu menghargai saya, saya akan setia pada kamu ketika kamu setia pada saya. Mungkin logika dan hati saya bercampur tak karuan akhir-akhir ini, sekali lagi terima kasih.<br />
<br />
Ketika seorang psikolog mencoba mengobservasi saya, yang saya lakukan hanya mendengarnya mungkin sebagian yang dia katakan benar, selebihnya saya belum tahu, observasinya positif tapi ada beberapa hal yang membuat saya kaget dan hanya bisa menganggukan kepala. Terima kasih mencoba membaca saya, saya hari ini akan mencoba memutuskan kemana saya akan melanjutkan semua ini.<br />
<br />
Ketika kamu mengetahui batas di mana kamu harus berdiri, kamu seharusnya tidak menlanggar itu sebelum kamu melangkah lebih jauh dan mengambil keputusan yang salah. Kamu bukan orang yang kuat, mungkin kamu punya tameng sendiri, tapi sampai kapan tameng itu akan melindungi kamu? Itu tergantung usaha kamu dan keputusan kamu. Saya hanya akan diam selagi kamu diam, saya juga bingung kenapa saya harus memercayai kamu, mungkin saya terlalu sering bersama kamu. Kamu bukan orang yang harus saya takuti, bukan untuk saya jauhi, tetapi terlalu memercayai seseorang membuat saya muak dan jenuh untuk saat ini.<br />
<br />
Membicarakan langsung semua hal terkadang hanya meneambah masalah, ketika lawan bicara tidak bisa memutuskan untuk menjaga rahasia atau membukanya di depan umum, apa boleh buat semua berlalu dengan cepat. Setidaknya saya tahu bahwa menjadi dewasa itu adalah pilihan bukan bawaan umur.<br />
<br />
Mungkin saya pikir saya akan ditinggalkan cepat atau lambat, atau mungkin saya yang akan pergi terlebih dahulu. Hingga saat ini kamu bisa mendewasakan saya. Saya hanya tidak tahu saya harus bagaimana menghadapi ini sendirian. Luapan emosi memang terjadi kapan saja sebab seorang manusia bodoh bisa menghancurkan kebahagiaan tanpa tekanan mental berlebihan.<br />
<br />
Terkadang masalah muncul karena selera.<br />
Hal utama yang harus dilakukan adalah fokus dan jangan mengikuti alur, be unique and be your self :)<br />
<div>
<br /></div>
Gabrella Sabrinahttp://www.blogger.com/profile/06362017803805409014noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2182966152630990618.post-502893047150295302013-09-30T10:15:00.001-07:002015-06-17T21:53:12.405-07:00Secangkir kopiUntuk kamu yang di seberang saya,<br />
Ketika hari pertama kamu muncul dalam hidup saya, kamu biasa saja<br />
Kamu terlihat terlalu gelap, misterius, dan rasanya kamu tidak menyenangkan<br />
Kamu terasaseperti secangkir kopi pahit yang baru diseduh dengan air panas, tak bisa dinikmati<br />
Ada satu masa, saya memang membutuhkan kamu untuk mengisi hari saya dengan rasamu yang pahit<br />
Ada satu masa, saya merasa kamu menemani kepahitan hidup ini dan kamu terasa manis<br />
<br />
Saya rasa<br />
kamu telah menjadi candu yang membuat saya membisu seketika<br />
kamu membuat setiap pagi saya menjadi suatu penantian<br />
kamu membuat malam saya terlalu cepat berlalu<br />
kamu membuat saya ingin merasakan lebih dalam<br />
<br />
<br />
Saya akan membiarkan kamu untuk dinikmati perlahan<br />
Bukan dengan sekali teguk<br />
Saya ingin menyeruput kamu perlahan<br />
Saya ingin kamu menemani saya dalam suatu penantian<br />
Bila yang saya tunggu memang tidak datang, setidaknya kamu bisa menemani saya<br />
<br />
Untuk kamu kopi pahit,<br />
terima kasih atas semua rasa yang telah kamu tinggalkan<br />
Setidaknya saya mengerti apa rasanya manis setelah saya menghabiskan waktu dengan kamu<br />
<br />
<br />
Saya hanya tidak mengerti berapa lama kamu bertahan di meja<br />
Atau saya tidak berjanji akan selalu duduk di kursi ini<br />
Setidaknya waktu berlalu dengan adanya kamu<br />
Secangkir kopi<br />
<br />
<br />
Mungkin kamu tidak lebih enak dibanding soda<br />
Tapi saya tahu kesan yang kamu tinggalkan akan lebih mendalam<br />
Kamu memberi pelajaran yang berarti, rasa pahit darimu akan saya kenang<br />
Dan mungkin akan saya nikmati di lain hari<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-AJ3kmXhDmBc/VSNg00TjJsI/AAAAAAAAAYs/qh5IEsrx4tc/s1600/004683f42c1f14baac48d318e3a9504d.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-AJ3kmXhDmBc/VSNg00TjJsI/AAAAAAAAAYs/qh5IEsrx4tc/s1600/004683f42c1f14baac48d318e3a9504d.jpg" /></a></div>
<br />
<br />Gabrella Sabrinahttp://www.blogger.com/profile/06362017803805409014noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2182966152630990618.post-15497515330608101002013-09-21T01:50:00.003-07:002013-09-21T01:50:57.749-07:00Sabtu SoreUntuk kamu,<br />
<br />
Ketika kamu bertanya kepada saya, apa yang seharusnya kita lakukan, saya menyadari betapa berusahanya saya untuk memiliki kamu dan betapa berharapnya saya kepada kamu. Untuk saat ini dan selanjutnya saya akan berusaha menghiraukan kamu dan kamu sebaiknya juga begitu.<br />
<br />
Mungkin kita akan saling menemukan kembali di tempat yang berbeda, atau mungkin untuk selamanya kita akan saling melupakan. Satu catatan saya untuk kamu, saya akan berusaha menjadi saya yang terbaik ketika kamu tiada.<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Di atas merupakan sepenggal surat yang berisi keengganan untuk berusaha lagi atau sekali lagi untuk mempertahankan apa yang menurut saya lebih baik di lepaskan. HAHAHAHAHHA................<br />
<br />
Mungkin setahun atau lebih saya tidak menulis di sini, rasanya berbeda dulu menulis di kamar atau di kampus, sekarang hari Sabtu dan saya menulis dari kantor HAHAHAHHA........<br />
<br />
<br />Gabrella Sabrinahttp://www.blogger.com/profile/06362017803805409014noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2182966152630990618.post-53562044109539301142012-11-27T12:56:00.002-08:002015-04-06T21:50:37.792-07:00Tanya embun Memilih untuk dipilih?<br />
<div>
Ada suatu jalan ketika saya melihat jalan buntu</div>
<div>
Ada suatu jalan ketika saya melihat percabangan antah berantah tiada ujung</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Ketika saya menemukan kamu, berada dijalan mana saya?</div>
<div>
Saya menemukan kamu di suatu jalan yang dirancang Tuhan untuk saya</div>
<div>
Saya menemukan kamu di suatu jalan yang saya sendiri lupa awalnya</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Kita terikat?</div>
<div>
Saya tidak mengikat kamu</div>
<div>
Kamu tidak mengikat saya</div>
<div>
Namun kita saling mengikat</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Ketika kamu pergi atau saya pergi?</div>
<div>
Jika kamu pergi saya harap bisa melepasmu dengan mudah</div>
<div>
Jika saya pergi saya harap kamu bertahan seperti semula</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Menjangkau hal di luar batas kita?</div>
<div>
Kita bermimpi membuat maha karya</div>
<div>
Kita harus bertahan demi masa yang terbuang dan terbutakan cinta</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Ini jawabnya?</div>
<div>
Saya tetap saya yang kamu harapkan</div>
<div>
Saya akan tetap saya meski kamu bukan lagi kamu</div>
<div>
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-k-5Nf4qy2xM/VSNiD3d9qKI/AAAAAAAAAZI/QQ8l19ba1pw/s1600/13bc39df6e46b9bd31a3bb31896dd3ab.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-k-5Nf4qy2xM/VSNiD3d9qKI/AAAAAAAAAZI/QQ8l19ba1pw/s1600/13bc39df6e46b9bd31a3bb31896dd3ab.jpg" height="320" width="262" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br /></div>
Gabrella Sabrinahttp://www.blogger.com/profile/06362017803805409014noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2182966152630990618.post-66012501705098513422012-11-07T10:39:00.000-08:002012-11-07T10:39:33.124-08:00Otak SayaSaya masih ingat masa dimana saya dapat bermain tanpa memikirkan pekerjaan rumah<br />
Masa dimana saya bisa nyemplung ke selokan besar, nyari ikan curut (baca: ikan kecil) trus topi adik saya terbang dan nyemplung ke selokan besar itu lalu saya dan beberapa anak ngejar-ngejar itu topi. Tapi saya lupa <i>ending</i>-nya topi itu ketemu/ilang.<br />
<br />
Saya masih ingat <i>handphone</i> saya hilang dan saya merasa melihat <i>handphone </i>itu dipakai oleh seorang perempuan yang lebih tua 3-5 tahun dari saya di ruang ganti <i>gym. </i>Perempuan itu meletakan <i>handphone</i> itu di sofa kecil di pojokan ruang ganti.<i> </i>Bahkan saya ingat detail lecet/goresan/<i>kelopek-kelopek </i>yang ada di <i>handphone</i> tersebut, tapi anehnya saya terdiam dan menganggap itu cuma 'mirip' <i>handphone</i> saya. Sampai pagi ini saya baru sadar kenapa saat saya melihat, saya tidak bertanya?<br />
<br />
Saya masih ingat zaman SMP kelas 2 pernah melihat seorang kakak kelas (anak SMA, laki-laki) main basket di lapangan tengah. Dulu Tarki SMP+SMA masih satu gedung, SMP di lantai atas, SMA dilantai bawah yah intinya anak SMA menguasai lapangan tengah, dan pas saya masih SMP yah lapangannya dibelakang--yang ada pohon bambu, lapangannya luas gara-gara lapangan basket dan voli jadi nyambung gitu. Saya ingat betapa nge-<i>fans</i>-nya saya sama kemampuan <i>lay up</i> tuh kakak kelas, hampir tiap pagi ngeliat itu kakak bersepatu putih latihan dengan tambahan sinar matahari (klo di film-film sejenis cahaya matahari lembut yang romantis #AAH). Setiap pagi nongkrong di bangku depan kelas sambil ngeliat lapangan dari lantai atas, suatu hari kepergok dan entah siapa nyebar-nyebarin klo ada kakak kelas ganteng yang jago maen basket, akhirnya jadi banyak deh temen-temen cewe yang ikutan dateng pagi dan nongkrong liatin lapangan tengah!<br />
Gara-gara banyak saingan jadi males liatin tuh kakak ganteng (saingan apa coba???). Saya cerita ke seorang teman dan bilang klo kakak kelas itu adalah pangeran bersepatu putih. Yah biasa anak SMP ember disebar lagi klo saya suka sama itu kakak ganteng. Pagi ini saya coba mengingat wajah kakak ganteng itu, tapi gak inget sama sekali gimana tampang itu pangeran bersepatu putih. Bener-bener gak inget!<br />
<br />
<br />
Memang memori otak manusia bisa gitu yah,<b>ada bagian yang selalu diingat padahal gak penting atau menyakitkan, eh bagian penting atau menyenangkan malah lupa total?</b><br />
Sampai saat ini saya inget itu pangeran sepatu putih jago maen basket, pake sepatu warna putih, tapi bagian indahnya (baca: mukanya) malah gak inget!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!<br />
<br />
<br />
Mungkin ada yang bisa mengembalikan ingatan masa lalu yang indah? Ada ide/saran?<br />
Sayangnya cuma Tuhan yang tahu!<br />
<br />
<br />
<br />
<br />Gabrella Sabrinahttp://www.blogger.com/profile/06362017803805409014noreply@blogger.com0