Jumat, Desember 19, 2014

Mimpi siang bolong

Hai hujan, saya tahu kamu hadir bukan untuk menyapu seluruh mimpi  yang membuat saya menangis.
Bukan karena mimpi yang tidak terwujud, mimpi  tadi terlalu indah dan saya berharap itu terjadi.
Sayangnya banyak orang berkata, bila mimpi akan berkebalikan dengan kenyataan.

Di sana semua yang anehnya bukan dari perspektif saya  malah saya rasa itu adalah saya.
Seorang perempuan sedang duduk di batu besar sedang melukis dan merajut dengan bahagia, beberapa meter darinya ada sebuah rumah dari kayu berwarna biru muda dengan sentuhan putih sebagai garis penegas bahwa rumah itu memberikan kenyamanan dan keceriaan tersendiri. Bila dilihat lebih jauh, rumah itu seperti berada dipelosok, karena rumah itu berdiri sendiri tanpa ada rumah lain di dekatnya. Di sekitar rumah itu hanya ada tanaman dan pepohonan. Perempuan itu tidak sendiri dia bersama seorang teman, anehnya teman tersebut sedang menjemur baju basah.

Ditengah keceriaan dua perempuan tersebut tiba-tiba seorang laki-laki datang dan menghampiri perempuan yang sedang merajut, mimpi itu aneh dan semakin aneh.
Laki-laki : "Hai tunggu mau kemana, jangan pergi.."
Perempuan: "Buat apa lu kesini?" sambil menghindar namun tersenyum
*Ya saya mengerti bahasa yang digunakan terdengar terlalu gaul, dibanding kondisi alam mimpi dan membuat suasana terasa makin aneh.
Laki-laki: "Gw mau jelasin sesuatu.. Geb maukah lu menikah sama gw?"
Perempuan: "Gak bisa gitu *** kita cuma temen, temen deket juga gak, pacaran juga gak, lu bales BBM gw juga singkat-singkat, itu biasa aja, lu gak mungkin suka sama gw!"
*Semakin aneh pakaian, rumah, kegiatan dalam kondisi klasik--tiba-tiba udah ada BBM
Laki-laki : "Justru itu gw mau jelasin, gw sayang sama lu, mau nikah sama lu, itu BBM  gw bingung mau jawab gimana!"
Perempuan: "Gw kira lu cuekin gw. Gw males deket-deket jadinya."
Laki-laki narik perempuan dan seperti di dongeng --- berpelukan.
Perempuan menangis bahagia, laki-laki memeluk semakin erat.

Dan TA-DA suara berisik membangunkan dari mimpi...di mimpi adegan itu berasa nyata, menjelaskan segala  kekakuan, kekikukan, dan kegaringan selama di kenyataan. Sayangnya semua mimpi, tapi berasa kalau pelukan itu amat erat dan gak mau lepas.

Begitu ngeliat jam ternyata pukul 15.00 dan itu jam kamar yang terlalu cepat 45menit.
Saya buka laptop sambil menangis, mimpi itu sempurna menjelaskan banyak hal yang gak bisa dijelaskan, dan yang paling berharga adalah karena laki-laki yang menghampiri, melamar, menyatakan sayang, dan semua kebahagiaan itu sempurna.

Saya sedih bukan karena mimpi itu tidak nyata, saya sedih mimpi itu terlalu sempurna.
Ketika saya bangun saya bingung, masih merasa itu kenyataan, benar-benar nyata. Saya merasa bagaikan Bella Swan yang menanti Edward Cullen untuk kembali memeluknya dengan erat. Saya merasa hal yang ada di mimpi benar-benar saya rasakan, ketika saya bangun saya ada di kamar yang gelap karena lampu memang saya matikan. Saya merasa lelah dengan semua keangkuhan dan kedingin hatian yang saya lakukan ketika saya dekat dengan kamu, saya mengabaikan kamu, dan sekarang setelah mimpi tadi saya merasa sangat merindukan kamu. Sayangya ini dunia nyata, perempuan tidak seharusnya maju dan memancing laki-laki, saya juga bukan perempuan agresif yang bisa mengajak kamu tanpa beban, Sejujurnya saya ingin kamu membaca tulisan saya ini, kamu tahu apa rasanya rasanya seperti dicabik-cabik. Saya seperti tanah yang terkena air hujan, tanah itu buyar, tanah itu rapuh, tapi saya tahu hujan datang untuk memberi kekuatan dan kesuburan bagi si tanah. Saya bahkan masih merasakan hangat dan eratnya pelukan yang dulu ketika kita selesai mengumpulkan MPK1 di  depan kelas dengan spontan kita bertemu ditengah lorong dan berpelukan, dulu hal itu masih biasa, namun setelah saya kenang hal itu begitu menyakitkan dan saya rindu menjadi apa adanya di depan kamu, benar-benar rindu yang emembuat saya sakit kepala dan ingin hancur berkeping-keping.

Sekarang saya bahkan tidak berani mengirim kamu BBM saya takut kamu abaikan, saya takut kamu menyadari saya menyayangi kamu, dan rasa sayang saya kepada kamu akan membuat kamu merasa jijik, tidak nyaman, dan berujung membenci saya. Saya tidak mau hal itu yerjadi, demi apa pun saya memilih memendam rasa sakit karena rindu ini, agar kamu tetap mengira kita tidak pernah ada apa-apa. Saya berharap suatu hari keajaiban daatang untuk membuat kamu menyayangi saya apa adanya, bukan karena kita teman bercanda, bukan karena kamu adalah sahabat masa kecil teman saya, bukan karena kamu merasa bersalah jika menjauhi saya.

Saya mencoba mengabaikan rasa rindu saya setiap kali ingin mengirim BBM kepada kamu, hanya ingin menanyakan "Lagi ngapain lu? Besok ke kampus gak?", "Makan yuk?"  atau "Nonton Breaking Dawn part 2 yuk?"

Saya benar-benar tidak ingin kamu merasa jijik atau   merasa bersalah pada saya. Saya hanya berharap keajaiban datang dan membuat saya lebih cantik dan membuat saya lebih percaya diri untuk mengatakan saya layak menyukai siapa pun, saya layak menyayangi kamu.

Saya berharap saya cantik dan pantas menyukai orang semenyenangkan kamu, saya berharap suatu saat kamu mengajak saya secara khusus untuk makan berdua di tempat kesukaan kamu atau saya, saya berharap suatu saat kamu mengajak saya secara khusus untuk nonton acara apapun, saya berharap suatu saat kamu bangga berjalan menggandeng tangan saya, saya berharap  tidak akan mati sebelum kamu mengajak saya secara khusus, mengajak saya dengan cinta kasih, mengajak saya dengan penuh kebahagiaan dan berharap saya akan menerima semua permintaan kamu.

Saya berharap hujan mereda agar tangis saya ini juga akan berhenti. Saya berharap kamu orang yang tepat untuk saya harapkan, untuk setiap air mata yang saya habiskan selama mengetik blog ini.

Saya mati rindu untuk mengingat cara kita bertatapan pada hari Sabtu, ketika saya meminta data kepada kamu, dan saya malah mengusir kamu--bercanda. Saya mengenang bagaimana kamu mengingatkan saya untuk diet demi kesehatan saya lalu memboncengi saya hingga ke depan gading, sya hampir mati kerinduan untuk mengenang saay kita main balon tiup saat seluruh kelas memerhatikan dosen mengajar. Saya mati ketinduan untuk menunggu BBM kamu walau sekedar bertanya atau menjahili saya. Saya hampir mati karena merindukan kamu.



Saya berharap saya seorang atlet renang yang terkenal, atau seorang pemain basket putri yang jago di sanaaa, atau mungkin saya perempuan langsing yang membuat saya lebih normal untuk menyayangi kamu.
Saya normal untuk menyukai kamu tanpa ada cibiran dari orang lain, setidaknya mungkin saya menjadi kriteria perempuan tipe kamu yang cantik, putih, dan langsing.

Hai saya berharap kamu memasang status di DP BBM kamu ada hubungannya dengan saya, saya sangat berharap dapat perhatian khusus dari kamu. Sayangnya saya tidak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar