Kamis, Juli 24, 2014

Anggap Saja Saya!



Anggap saja saya gila, gila ketika saya lari dari suatu tempat yang begitu nyaman dan berusaha tenggelam dalam ketidakpastian.

Anggap saja saya bodoh, bodoh ketika saya melewatkan kesempatan besar untuk menjalankan sesuatu yang saya (rasa) begitu menyenangkan dan pernah terdaftar dalam daftar keinginan saya.

Anggap saja saya angkuh, angkuh ketika saya tidak ingin dibayar rendah dan saya (merasa) diperas secara mental dan tidak dihargai karena harus dikendalikan oleh orang yang lebih bodoh dari saya, meskipun orang tersebut lebih banyak uang dibanding saya.

Anggap saya pemberontak, pemberontak yang ingin jiwanya bebas sesuai idealisme yang tertanam sedari puluhan tahun lalu, pemberontak yang akan memporak-porandakan rencana sistematis yang berujung kepada keterpurukan dan kebodohan, pemberotak yang setia kepada kebenaran bukan pada keuntungan.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar