Kamis, Desember 18, 2014

“Mari Melihat Kembali Kesediaan Pangan Rumah Tangga Kita”




Diskusi mengenai Kedaulatan Pangan dibuka dengan penjelasan oleh Prof. Dr. Mochammad Maksum Machfoedz mengenai Kedaulatan Pangan,  Peran Perempuan & Kehadiran Negara. Dalam presentasinya Prof. Dr. Mochammad Maksum Machfoedz menjelaskan bahwa  perempuan sebenarnya sudah melakukan kedaulatan pangan dengan mengelolah, memilih dan menjamin ketersediaan makanan di rumahnya. Sedari awal perjuangan perempuan (ibu) terhadap kedaulatan pangan adalah ketika memberikan ASI kepada anak-anaknya. “Tentunya tidak ada wanita yang rela makanannya tergantung pada orang lain, itulah peran perempuan terhadap kedaulatan pangan,” ungkap Prof. Dr. Mochammad Maksum Machfoedz.

Setelah itu, acara dilanjutkan dengan penjelasan Ibu Rossana Dewi R. dari LSM Gita Pertiwi-Solo mengenai Membangun Sistem Pangan Berbasis Sumberdaya Lokal dan Kekuatan Petani Perempuan.  Betapa kedaulatan pangan kita sangat rentan karena bersaing dengan makanan instan, impor, serta makanan dengan bahan pengawet atau pembasmi hama. “Coba cek lemari penyimpanan makanan kita, cek pangan mana yang bisa kita produksi sendiri atau kita tanam? Rata-rata barang impor, sekalipun tahu atau tempe, benihnya itu impor” pernyatan inilah yang disampaikan Ibu Rossana.

Ada beberapa cara yang disampaikan agar kita sebagai perempuan dapat berkontribusi dalam kedaulatan pangan yaitu dengan menggali, menghimpun dan mengembangkan manfaat kekayaan hayati pangan lokal misalnya dengan menggunakan tepung tapioka untuk membuat kue  atau dengan tepung sukun yang baik untuk dikonsumsi anak keterbelakangan mental dan penderita  diabetes karena kandungan gluteinnya rendah. Selain itu perempuan juga dapat mengembangkan berbagai usaha pangan dalam skala rumah tangga di pedesaan, peningkatan kapasitas (pengetahuan dan keterampilan), serta membangun jaringan pasar.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar