Dunia hanya butuh keseimbangan. Saya terus mempertanyakan benarkah Anda mendengar dan menjawab saya!
Terimakasih tetap membiarkan saya yang bodoh ini berada di dunia.
Saya tidak perlu mempertanyakan dari mana ini bermula.
Saya juga tidak mengetahui dimana akan berakhir.
Saya tetap percaya.
Jujur saya tidak mengetahui apa yang sedang dikelompokan oleh manusia.
Sejarah, mungkin jawabannya. Manusia melakukan tata cara karena kebiasaan turun temurun.
Manusia mengikuti sejarah yang manusia sebelumnya lakukan atau ciptakan.
Terimakasih memberi saya otak untuk berpikir.
Saya hanya merasakan, tapi saya mengerti saya harus menggunakan logika saya.
Dan saya tidak ingin menilai saya dalam golongan apa. Saya terlalu mencintai diri saya mungkin..
Saya bisa merasakan Anda, keajaiban Anda adalah hidup saya.
Saya berterimakasih pada Anda, maafkan saya mempertanyakan Anda.
Saya merasa tidak berarti, maka saya menjauh dari Anda.
Saya merasa tanpa pegangan, maka saya memohon pada Anda.
Saya merasa terasing, maka saya mencari Anda.
Karena mencoba mencari jalan tengah, saya mungkin makin kehilangan Anda, tapi itu bukan pilihan akhir.
Saya merasa pintar, itulah inti mengapa saya kehilangan Anda.
Maafkan saya...
Maafkan saya makhluk yang mungkin tidak pernah memilih, sebelum Anda 'memaksa' saya.
Saya hanya tidak tahu kemana saya harus berakhir, tuntunlah saya menuju akhir meskipun saya tidak akan mengerti cara Anda!
Anda mungkin mengatur masalah yang saya hadapi dan saya percaya saya bisa menyelesaikan semua ini.
Saya tidak ingin bernegosiasi dengan Anda, saya tidak pernah berperang dengan Anda jadi bisakah Anda menjaga mereka sebagai gantinya saya rela untuk Anda ambil. Maafkan saya jika tidak pernah memilih,saya menganggap Anda hanya satu! Tidak berbeda, manusia yang menyebut Anda berbeda. Terimakasih Tuhan...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar