Rabu, April 09, 2014

Only God Can Judge Us

Dear honey,
Will you see me?

Pagi itu saya memberi kamu dua tangkai bunga berwarna merah muda, namun kamu hanya meletakannya di meja yang kamu tumpangi.
Bukan harapan saya agar kamu meletakan pemberian saya itu di tempat yang memang milik kamu.
Okay wake up! Jangan berharap atau bergantung kepada orang yang tidak sepenuhnya kamu percayai.

Mungkin saya benci ruangan ini, tapi saya menyukainya ketika saya bisa meihat kamu secara langsung atau bahkan konyolnya saya menyukai ketika saya bisa melihat bayangan kamu di kaca ruang rapat.
Saya bisa melihat sosok kamu :)

Saya mungkin tidak sedang jatuh cinta seutuhnya, sejak saya tahu kamu memiliki tanggung jawab, yang kamu tanggung bukan hanya diri kamu.
Saya bahkan tidak bisa membantu diri saya untuk keluar dari harapan saya yang terlalu mengawang-awang.
Saya tidak bisa berlalu begitu saja (baca: ikhlas) kalau saya menemukan sosok yang sesuai selera mata saya, mungkin bukan hati saya, tapi setidaknya sejauh ini kamu yang terbaik 8,5 dari 10.



11/12/13
 Mungkin tanggal, bulan, dan tahun yang bagus untuk menyudahi kekaguman saya terhadap seseorang.
Seseorang itu kamu, terakhir kali hasil ramalan dengan kartu tarot hasilnya sangat membuat saya terprovokasi untuk menjaga jarak dengan kamu, bukan jarak secara harafiah namun jarak hati saya terhadap kamu.
Terima kasih karena telah membuat satu kata yang tertanam di otak saya yaitu " Lakukan hal yang buat lo bahagia, kalau gak bahagia buat apa?"

Thanks for advice and everything :)


tarot or taro? taro lebih enak....
Sebenarnya malam itu saya ragu untuk beranjak dari rumah, keengganan saya makin jadi ketika saya menyadari apa gunanya mengetahui ramalan dari sisi orang lain jika kamu sudah tahu kamu akan berujung seperti apa.


8/4/14
Maybe we can be more stronger than before.
Saya cuma belum tahu kapan titik balik akan terjadi, entah itu situasi yang lebih buruk atau situasi yang lebih baik. Tapi saya yakin ketika saya merasakan situasi terburuk dalam hidup saya, saya tahu kamu sudah tidak ada di sana, saya tidak melihat bayangan kamu dari sudut mata.



Honestly, saya merasa sangat damai selama 21 hari. WOW! THANKS GOD!!!

Sekitar 21 hari yang lalu saya mengalami kecelakaan motor, lebih tepatnya saya menabrak seorang dari belakang. Mohon maaf dari hati yang terdalam dan terima kasih kepada air hujan, kejadian 21 hari kemarin itu membuat saya menjadi dapat berpikir, meski saya tahu saya kehilangan 2 kesempatan kerja di perusahaan yang lebih baik (baca: gaji lebih baik). Saya hanya tidak dapat mengutuk hal-hal yang telah saya lewati selama 21 hari ini, dunia memang tidak dapat menunggu saya, mungkin nanti saya akan kembali mengejar kesempatan yang saya lewatkan. Saya melewatkan skill test-babak 2 dan tidak mengangkat telepon dari perusahaan yang menelpon saya setelah wawancara (parahnya saya tidak menelpon balik, toh kalau diterima pasti ditelpon lagi-anak dodol).

Semua kesempatan yang saya lewatkan mungkin sengaja saya lewatkan. Ketika kamu berada di suatu titik keraguan mungkin pilihan terbaik adalah melepaskan kesempatan itu, sehingga pada akhirnya kamu tidak menyesali hal tersebut. Entah apa yang ada di otak saya-mungkin karena benturan saat kecelakaan but I'm sure I'm okay!


Sekarang saya sedang berkaca, saya bisa melihat hidung saya sendiri hampir 2 minggu muka ini di tutupi gips, lalu ketika dibuka jujur saya tidak yakin behwa ini hidung saya yang dulu karena hidung ini sengaja dipatahkan dan coba disambungkan namun tetap dengan tulang asli saya (rekonstruksi), kata dokter tidak ada benda apa pun yang digunakan untuk menyambungkan hidung saya. Saya malah merasa hidung saya makin rata, berbeda dengan yang sebelumnya yang agak naik walau sedikit. Saya bahkan tidak bisa marah pada situasi ini, sekali lagi saya merasa terlalu damai. Saya mengerti semua rangkaian kejadian selama ini merupakan pilihan saya, saya tidak bisa marah kepada siapa pun termasuk diri sendiri.

Dear you,
masa lalu, sekarang, dan masa depan saya tidak mengerti mengapa semua ini terjadi yang saya tahu adalah ada kuasa yang lebih besar dari saya untuk mengatur semua ini, Tuhan.
Ketika sekali lagi saya berpikir, mungkin ini sedikit teguran Tuhan kepada saya. Saya sadar, memang Tuhan yang bekerja dalam setiap rangkaian hidup saya, dan saya percaya bahwa saya dapat bangkit dan berlari dari situasi 'sulit untuk diungkapkan dengan kosa kata'.


Mungkin teguran untuk saya agar lain kali saya menjaga diri saya dari semua keteledoran saat menggunakan indera saya. Si keras kepala yang tidak memikirkan perasaan orang lain ini memang harus diberi sentilan. Mungkin kali ini hidung yang patah, jangan sampai ada hal lain yang dipatahkan dikemudian  hari.

Sometimes I wake up and I know it's already over, ketika kuasa tak terkalahkan itu bekerja seharusnya si keras kepala ini mengerti cara bangkit untuk menjadi lebih baik dan tidak mengulang kesalahan seperti sebelumnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar